Gemarnews.com, Pidie Jaya - Di hari meugang Komunitas Jurnalis Pidie Jaya (KJ Pijay) gelar aksi peduli pada warga Jumat (1/4/2022).
Aksi sosial ini dengan menggandengkan Kepala Pukesmas Meureudu, dr. Misrawati Sofyan untuk melihat langsung masyarakat fakir miskin yang sudah mengalami sakit selama sembilan (9) tahun di Gampong Rhieng Krueng Meureudu,(Jumat,1 April 2022)
Ketua Komunitas Jurnalis Pidie Jaya (KJP) Teuku Saifullah mengatakan, beberapa hari yang lalu mendapat laporan bahwasanya ada seorang warga kurang mampu yang sakit dan terbaring selama sembilan (9) tahun.
"Alhamdulillah hari ini dihari yang sangat mulia kami dari KJP bersama ibu dr.Misrawati melihat langsung kondisi Basri Ishak alias Buraq".sebut Teuku Saifullah
Teuku Saifullah menyebutkan kondisi keluarga Buraq sangat memprihatinkan dengan penyakit komplikasi yang dideritanya selama 9 tahun buraq tidak bisa lagi mengais rezeki untuk menopang kebutuhan keluarganya.
Teuku Saifullah juga berharap peran aparatur gampong agar memberikan perhatian khusus kepada masyarakatnya yang kurang mampu dan sakit tersebut.
Islam menganjurkan umatnya untuk tidak bersikap abai terhadap kesulitan orang lain, apalagi orang yang sedang sakit.
Komunitas jurnalis dan dr Misrawati membawa sedikit bantuan untuk meringankan beban saudara kita yang sedang sakit tersebut, tutup B Pon.
Kepala Puskesmas Meureudu dr.Misrawati Sofyan mengatakan, kondisi Basri Ishak di diagnosa mengalami diabetes dan sudah dilakukan pemeriksaan awal.
dr Misra menambahkan Basri Ishak sudah tidak bisa berjalan lagi dan perlu diagnosis lanjutan agar bisa dilakukan tindakan medis untuk membantu penyembuhan Basri, sebut dr Misra.
Kepala Dinas Sosial Pidie Jaya Rafiati yang dikonfirmasi mengatakan akan membantu keluarga saudara Basri dan meminta Keusyik setempat membuat permohonan ke Dinsos Pijay.
"Nanti akan kita lihat kebutuhan mendesaknya apa saja dan Insya Allah Pemkab Pidie Jaya melalui Dinas Sosial akan membantu.sebut Rafiati
Hasil pantauan media ini, saudara Basri sudah tidak bisa berjalan lagi dan memakai popok dewasa, Basri memiliki 4 orang anak dan sudah putus sekolah karena keterbatasan ekonomi.