Reproduksi sehat, Anak sehat turunkan angka Stunting Suara Cahaya Muna FM 96,2 MHz
Dok.foto : Penanganan Penurunan angka Stunting melalui Talkshow di Radio Suara Cahaya Muna FM 96,2 MHz .
Gemarnews.com , Kota Subulussalam - Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional BKKBN Provinsi Aceh terus menginformasikan tentang arti pentingnya Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana (Banggakencana) dan Bahayanya Stunting melalui berbagai media oleh karenanya Kepala BKKBN Aceh Drs. Sahidal Kastri, M.Pd bersama Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana Kota Subulussalam Yusmaniar, SP didampingi Kabid ADPIN dan KS Nuraini BM melaksanakan Talk Show di Radio Cahaya Muna FM 96,2 MHz Kota Subulussalam yang di pandu oleh bung Reza dengan tema"Reproduksi sehat, Anak sehat turunkan angka Stunting" Rabu, 13 April 2022
Mengawali diskusi diKota Sada kata sebutan Kota Subulussalam,
Kepala BKKBN Aceh Drs. Sahidal Kastri, M.Pd mengatakan kepada media ini , mengapresiasi Pemerintah Kota Subulussalam yang telah berkomitmen dalam rangka percepatan penurunan Stunting dengan telah melaksanakan kegiatan rencana percepatan penurunan angka Stunting (RAN-PASTI) dan menyerahkan data keluarga sasaran menurut potensi resiko Stunting serta melaksanakan Kegiatan Implementasi El Simil tingkat Kab/Kota yang dilaksanakan di Aula Bappeda Subulussalam
Dari ruang studio Radio Cahaya Muna FM 96,2 MHz Para narasumber menerima pertanyaan antara lain:
1.Bagaimana kondisi stunting di Aceh saat ini dan khususnya di Kota Subulussalam.
2. Upaya apa yg telah dan akan dilakukan BKKBN agar dpt menurunkan stunting.
3. Bagaimana bentuk kemitraan yg telah di lakukan (bila ada) dan akan dilakukan bersama lintas Sektor sebagai mitra kerja
4. Siapa sjkah sasaran dlm penurunan stunting ini.
5. Bagaimana tanggapan dan komitmennya pemerintah daerah kota Subulussalam menanggapi stunting yang cukup tinggi ini?.
6. Bagaimana upaya memutus mata rantau balita Stunting.
7. Bagimana Rencana Aksi Nasional dalam percepatan penurunan stunting?
Selain menjawab semua pertanyaan dari penyiar radio Kepala BKKBN juga mewanti wanti bahwa Stunting ini akan berdampak tidak baik terhadap generasi yang akan datang.
karenanya cara penanganannya juga harus ditangani oleh multi sektor, karena itu kami mengajak semua pihak untuk bahu membahu dan berkontribusi secara aktif termasuk para kader sebagai Tim Pendamping Keluarga TPK yang tersebar di seluruh desa yang ada di Subulussalam berjumlah 246 orang tersebut yang akan memastikan atau mendampingi ibu hamil nantinya hingga pasca persalinan dan mengingatkan tentang pentingnya pemberian ASI secara eksklusif kepada Anak anaknya, semoga upaya mewujudkan Keluarga Berencana yang Berkualitas akan tercapai hendaknya.
Kami mengingatkan bagi Catin dapat mengakses aplikasi dengan melakukan pengunduhan melalui play store untuk perangkat smartphone android dan Bagi Tim Pendamping Keluarga
Pendampingan yang terdiri dari Kader BKB, Kader PKK dan Bidan dapat mengakses aplikasi berbasis website melalui tautan link https://Elsimil.bkkbn.go.id
Kepala BKKBN secara khusus mengingatkan kepada petugas KB bahwa kita dituntut agar lebih giat dalam menjalankan tugas mengingat selain Stunting juga ada Indikator Kinerja Utama IKU diantaranya: Angka kelahiran total (Total Fertility Rate/TFR) per WUS usia 15-49 Tahun. Angka kelahiran remaja umur 15-19 tahun (Age Specific Fertility Rate/ASFR 15-19). Angka prevalensi kontrasepsi modern (Modern Contraceptive Prevelance Rate/mCPR)
. Persentase kebutuhan ber-KB yg tidak terpenuhi (Unmet Need)
. Persentase Peserta KB Aktif (PA). Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP)
.
Median Usia Kawin Pertama Perempuan (MUKP). Persentase masyarakat (keluarga) yang terjangkau Program Bangga kencana dan Persentase tingkat putus pakai pemakaian kontrasepsi (DCR) ungkap nya.
Sumber Informasi dari: rilis Humas BKKBN Aceh.