Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto di sela Festival Kopi Tanah Air di Parkiran Timur Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Minggu (29/5). (gesuri.id/Alvin Cahya Pratama) |
Gemarnews.com, Jakarta - Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan, tak ada rasa kekhawatiran bagi partainya saat melihat parpol lain sudah membangun koalisi untuk Pemilihan Presiden 2024.
Menurut dia, belajar dari pemilu yang sudah berlangsung sebelumnya, kerja sama partai politik tidak hanya didasarkan kepada kesamaan ideologi, historis, platform partai. Tapi nantinya mengerucut kepada siapa calon presiden dan wakil presiden yang akan diusung.
“Sehingga, selama hal tersebut belum ada suatu kesepahaman bersama dan masih menunggu aspirasi rakyat terhadap calon pemimpin kita dalam Pemilu 2024 yang akan datang, ruang membangun kerja sama itu masih begitu besar,” kata Hasto saat menjawab wartawan di sela Festival Kopi Tanah Air di Parkiran Timur Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Minggu (29/5).
“Dan PDI Perjuangan tetap pada keyakinannya bahwa skala prioritas saat ini untuk rakyat,” sambungnya.
Bagi PDI Perjuangan, kata Hasto, kerja sama partai politik ini harus melihat akar dan tujuan partai politik dalam membawa kemajuan dari Indonesia Raya.
“Dan dengan melihat dampak pandemi begitu terasa di kalangan rakyat, PDI Perjuangan mendorong agar prioritas utama saat ini bagi kita adalah menyatu bersama rakyat agar dampak pandemi itu bisa Cepat kita atasi,” ungkap Hasto.
“Mengingat tahapan pemilu cukup lama, dan setelah itu baru kita kristalkan seluruh konsepsi kerja sama untuk kepentingan bangsa dan negara,” lanjutnya.
Terkait capres dan cawapres dari PDI Perjuangan, wartawan menanyakan mengenai berbagai alternatif pasangan capres-cawapres bagi PDI Perjuangan semisal pasangan Prabowo-Puan. Menjawab itu, Hasto mengingatkan bagaimana partainya sudah punya sekolah partai permanen dan banyak melahirkan banyak pemimpin. Bahkan, Hasto menegaskan, di bawah kepemimpinan Megawati Soekarnoputri, partainya tak pernah kekurangan sosok pemimpin nasional untuk rakyat.
“Politik ini semua ada mekanisme ada tahapannya, politik tidak bisa didasarkan kepada isu. Kecuali amanat penderitaan rakyat yang itu direspon oleh PDI Perjuangan. Sehingga, sah-sah saja bagi siapapun ya untuk berbicara atas nama demokrasi terhadap sesuatu sosok pemimpin yang menjadi preferensi bagi mereka,” kata Hasto.
“Tapi bagi PDI Perjuangan mekanisme yang telah sukses dibangun sejak tahun 2014 dan sebelumnya, itu adalah menyerahkan kepada Ibu Megawati Soekarnoputri,” tuturnya.
Bukan hanya itu saja, Hasto juga menuturkan, di tengah banyak parpol sudah membangun koalisi, partainya kini sudah menyiapkan infrastruktur partai sepertti pelatihan saksi.
“Dan inilah yang menjadi penopang utama dari kekuatan PDI Perjuangan di dalam melakukan kerja sama partai politik. Jadi berbeda, bukan dari atas tapi kerja sama itu dibangun dari legitimasi rakyat dari bawah,” kata Hasto.
sumber: gesuri.id