GEMARNEWS.COM , JAKARTA - Masa jabatan Gubernur Aceh Nova Iriansyah akan berakhir 5 Juli mendatang.
Ketua Ikatan Mahasiswa Pasca Sarjana Aceh Jakarta (IMPAS) , Nazarullah , Dalam hal ini bersikap untuk menyuarakan aspirasi serta penolakan dari mahasiswa dan masyarakat Aceh atas beredarnya kabar tehadap Penunjukan PJ Gubernur Aceh oleh Presiden yang akan diduduki oleh purnawirawan Militer
dalam hal ini IMPAS meminta mendagri untuk menkaji ulang dan mempertimbangkan kembali,
Mengingat Aceh bukanlah Daerah Konflik dan jangan menggunakan Gaya orde baru di Aceh.
Kami segenap mahasiswa Aceh di Jakarta Menolak keras PJ Gubernur Aceh dijabat oleh unsur militer karena saat ini Aceh
membutuhkan sosok yang sangat mengerti tentang nilai nilai social ke Acehan yang mampu membawa aceh lebih maju di masa akan datang.
IMPAS Juga menolak keras gaya gaya orde baru dalam penanganan persoalan kepemerintahan di aceh, Masyarakat Aceh masih trauma pasca konflik berdarah antara GAM dan RI.
Kami dari kalangan mahasiswa Meminta kepada Presiden Ir. Joko Widodo untuk dengan arif dan bijaksana dalam mengambil keputusan soal PJ Gubernur Aceh,
Mengingat Aceh peringkat termiskin nomor 3 di sumatra ini sungguh membuat aceh jauh tertinggal setelah Konflik berkepanjangan, maka dalam hall ini kami ingin Aceh maju dan bangkit dari ketempurukan.
Dengan dikirimnya PJ Gubernur dari militer maka para Investor akan merasa takut dan tidak nyaman kerena di anggap aceh masih belum kondusif, mari kita jaga perdamaian GAM dengan RI berjalan dengan damai dan Rakyat Aceh bisa hidup makmur juga sejahtera.
DPRA jangan kebakaran jenggot saat diberi wewenang untuk merekom siapa yang pantas untuk menjadi PJ Gubernur Aceh, harusnya DPRA mengusulkan nama2 putra terbaik Aceh untuk memajukan Aceh semata jangan hanya untuk kepentingan kelempok semata.( *)