Gemarnews.com , Banda Aceh - Perkumpulan Fisioterapi Indonesia (PERFI) Daerah mengadakan Seminar dan Workshop Fisioterapi bertema "Fisioterapi Komprehensif Pada Pasca Stroke" pada hari Sabtu dan Minggu tanggal 11 - 12 Juni 2022, yang bertempat di Hotel Rasamala Indah Banda Aceh.
Acara tersebut dihadiri 50 peserta yang merupakan anggota PERFI se Aceh yang bekerja di berbagai Rumah Sakit dan Praktik Mandiri, Turut hadir di Seminar tersebut Anggota Legislatif dari Partai Nasdem Bapak Teuku Irwan Djohan, ST.
Ketua Panitia Kegiatan, Maidatul Akmal, Ftr mengatakan kegiatan Seminar dan Workshop tersebut merupakan kegiatan pertama yang dilaksanakan pasca pandemi covid 19.
"Alhamdulillah, setelah hampir dua tahun ini untuk kegiatan ilmiah harus dilakukan secara daring sekarang sudah bisa kita laksanakan secara luring dengan mengundang Muhammad Irfan, S.Ft , M.Fis, Sekjen PP PERFI, Pemateri Nasional dan sangat berkompeten dibidangnya". Ujar Akmal.
Ketua PERFI Daerah Aceh, Miswar, S.Tr FT., M.Psi dalam sambutannya sekaligus membuka kegiatan mengatakan, Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman Fisioterapis seputar stroke secara menyeluruh.
Miswar berharap kesempatan ini dapat dimanfaatkan sebaik - baiknya oleh seluruh fisioterapis di Aceh khususnya untuk menigkatkan kualitas diri dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.
Teuku Irwan Djohan yang juga hadir pada saat seminar tersebut, merasa sangat terkesan serta kagum dengan metode dan penanganan fisioterapi. Irwan Djohan terlihat tanpa ragu mengajukan diri sebagai relawan dan model saat sesi praktik berlangsung.
"Alhamdulillah, saya berkesempatan hadir ke acara pelatihan fisioterapi yang di Aceh tergolong langka ini. Dan walaupun dalam waktu yang sangat singkat, saya bisa mendapatkan banyak pengetahuan baru yang bermanfaat.
Terima kasih banyak atas undangan dari panitia untuk saya menghadiri kegiatan ini, Semoga ilmu fisioterapi di Indonesia semakin maju dan berkembang. Dan dalam kesempatan ini saya juga ucapkan selamat ulang tahun yang ke -54 untuk Fisioterapi di Indonesia." tutur Irwan mengakhiri.( Raju )