External Relation Coordinator PGE, Agus Salim mewakili management PT PGE dalam sambutannya mengatakan, kegiatan yang diprakarsai oleh PGE ini untuk meningkatkan pemahaman jurnalis tentang kegiatan Industri Hulu Migas khususnya terkait kegiatan seismik atau proses pencarian sumber migas baru.
"Kami percaya melalui kegiatan ini, informasi yang disampaikan awak media benar-benar akurat sebagai sumber informasi bagi masyarakat yang akan menjadi tolok ukur masyarakat mendukung industri hulu migas di Aceh," kata Agus Salim.
PGE anak perusahaan dari PT Pembangunan Aceh saat ini, kata Agus mengelola blok B setelah 44 tahun dikelola oleh Exxon Mobil, sehingga cadangan migas sudah sangat menipis, sehingga proses pencarian sumber baru adalah hal yang wajib dilakukan untuk keberlangsungan produksi migas di Wilayah Kerja B.
"Kami (PGE) anak perusahaan dari PT Pema Aceh, berkomitmen untuk memberikan kontribusi terbaik untuk pembangunan Aceh, dan dampak sosial yang berkelanjutan untuk masyarakat" ungkap Agus.
Karena cadangan Migas blok B sudah menipis, jelas Agus, karena itu maka dalam waktu dekat ini PGE akan melakukan seismik atau mencari sumber cadangan migas baru.
"Seismik ini penting, dan merupakan nyawa kita bersama selama 20 tahun ke depan. Karena itu kami, sangat membutuhkan dukungan rekan-rekan jurnalis untuk menyukseskan pencarian cadangan baru di Aceh," ungkap Agus.
PGE juga, kata Agus, berkomitmen untuk menyumbang pendapatan negara dan menyokong ketahanan energi, serta berkomitmen menciptakan wilayah operasi yang kondusif, dan berdampak positif kepada masyarakat luas.
Sejauh ini, ungkap Agus, PT PGE juga sudah menyumbangkan pendapatan untuk pemerintah Aceh, dan menyalurkan sejumlah CSR lainnya.
Sementara itu, Achyar Rasyidi, Staf Humas BPMA, mengatakan pihaknya sangat mengapresiasi kegiatan media gathering yang diikuti 80 wartawan dari Aceh, yang merupakan mitra BPMA dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS), dalam rangka mendukung kemajuan industri hulu migas di Aceh.
"Kepala BPMA memberikan penghargaan sebesar-besarnya atas kegiatan ini, untuk membangun harmonisasi antara insan pers antara BPMA dan perusahaan hulu migas di Aceh," ungkap Achyar.
Kehadiran PT PGE mengelola blok B, ungkap Achyar, merupakan sebuah prestasi terbesar.
"Karena itu butuh dukungan pengawasan dari rekan-rekan jurnalis untuk menjalankan peran kontrol sosial. Agar, kegiatan eksplorasi dan ekploitasi migas di Aceh berjalan lancar, dan memberikan manfaat serta dampak luas bagi masyarakat Aceh," jelas Achyar.
Diketahui bersama, jelas Achyar, bahwa potensi migas Aceh belum bermanfaat maksimal untuk kepentingan masyarakat Aceh.
"Karena itu, ke depan kita harus lebih maju, agar kegiatan eksploitasi migas di Aceh bisa memberikan dampak luas untuk masyarakat Aceh," harap Achyar.
Kegiatan media gathering berlangsung selama dua hari yang dimulai tanggal 23 Agustus dengan kegiatan workshop yang meghadirkan pembicara jurnalis senior Aceh, Yarmen Dinamika, perwakilan BPMA dan perwakilan PGE. Dilanjutkan dengan kegiatan outbond dan arung jeram bersama para jurnalis. (Raj)