Gemarnews.com, Pidie Jaya - Hubungan anak dengan kedua orang tuanya serta pihak sekolah dengan wali murid sering kali terputus dalam memantau perkembangan pendidikan anak. Padahal ini menjadi kunci kesuksesan pendidikan.
Siswa Sekolah Luar Biasa Baitul Ilmi Pidie Jaya mengikuti rangkaian acara Family Ghatering atau Meuramin Beusajan di Meuseum Pidie Jaya, Sabtu (20/8/2022).
Mengambil tema 'Field Trips For All : Accessibility and inclusivity for students with disabiliies', kegiatan tersebut melibatkan banyak pihak. Mulai dari SDLB Baitul Ilmi, FPRB, Center Peduli Rakyat, FKM BKA Young Women Unit, PMI, Komunitas Jurnalis Pidie Jaya dan Jurnalis Layak Anak serta organisasi pelajar.
Fauzi Arza dari FKM BMA YWU, mengatakan mendapat kesan baik saat kegiatan Meuramin Beusajan SLB Baitul Ilmi. Salah satunya, terjalin kerja sama antara orang tua dengan anak-anaknya.
"Jarang orangtua dan anak penyandang disabilitas bisa bermain bersama seperti tadi," paparnya.
lewat program 'Meuramin Beusajan' pihaknya ingin mewujudkan masyarakat inklusi, di mana anak-anak berhambatan diterima dan mendapatkan kesempatan dan perlakuan yang sama seperti anak-anak lainnya.
"Untuk memberikan ruang bagi anak-anak yang berhambatan berbaur dengan teman-temannya yang tidak berhambatan dan masyarakat pada umumnya," katanya.
Berbagai perlombaan diselenggarakan dalam acara tersebut, mulai tingkat anak-anak hingga dewasa. Dalam rangkaian acara tersebut juga disediakan berbagai doorprizes menarik., pangkasnya.
Kepala SLB Baitul Ilmi, Mashadi mengatakan dalam kegiatan ini menyampaikan apresiasinya atas dukungan para wali murid dalam mendukung kegiatan yang diselenggarakan ini menjadi Apresiasi yang sama juga disampaikan kepada para dewan guru SLB Baitul Ilmi yang sudah merancang kegiatan Family Gathering sebagai program tahunan.
Kagiatan yang dihajadkan untuk membangun kedekatan dan kekompakan antar siswa dengan kedua orang tuanya, antara pihak sekolah dengan wali murid dan antar sesama wali murid ini dalam rangka kemajuan pendidikan anak kedepan. Sehingga tumbuh kembang anak bisa saling dikomunikasikan satu sama lainnya. “Anak – anak ini menjadi gambaran generasi di masa akan datang,” katanya.(*)