Notification

×

Iklan ok

Syarifah Mahani Minta Dinas kesehatan Aceh Timur Peduli Tenaga Bakti,Kadis:Kita Akan Upayakan

Jumat, 26 Agustus 2022 | 20.37 WIB Last Updated 2022-08-26T13:37:45Z
Dok Foto: Syarifah Mahani saat audensi dengan kepala dinas kesehatan kabupaten Aceh Timur Sahminan.


Gemarnews com.Aceh Timur -Puluhan tenaga kesehatan baik bidan dan perawat yang telah Mengabdi Belasan Tahun berbakti pada Puskesmas berharap adanya Legalitas dan perhatian dari pemerintah pusat serta daerah,hal ini di sampaikan oleh Syarifah Mahani aktivis pemerhati Perempuan dan anak.Jumat (26/8/2022).Dok foto: Bersama kepala dinas kesehatan Aceh Timur dan aktivis perempuan dan anak Syarifah Mahani serta tenaga bakti baik bidan dan perawat.


Lanjutnya Syarifah yang mendampingi puluhan tenaga bakti dari berbagai Puskesmas di Aceh Timur saat beraudiensi di ruang kerja kadis kesehatan Aceh Timur Sahminan.


Mereka menuntut kejelasan status. Salah satunya Surat Keputusan (SK) Bupati sebagai salah satu syarat administrasi pemetaan pegawai Non-ASN untuk mendaftar di jalur PNS dan PPPK.ujar Syarifah.


Masih lanjut syarifah bahkan menerima keluhan tenaga medis,mengaku ada diantara mereka yang telah mengabdi di Puskesmas hingga 11 tahun tanpa legalitas.


Dalam Audiensi itu bahkan ada yang mengaku pernah dijanjikan oleh oknum kepala puskesmas pada beberapa tahun silam untuk di angkat menjadi tenaga honor. Namun hingga kini janji itu tak kunjung datang.


"Kami berharap kepada kepala dinas kesehatan kabupaten Aceh Timur untuk mengambil kebijakan dalam hal tersebut, kasihan adik-adik tenaga kesehatan yang legalitasnya tidak pasti.


Masih lanjutnya "insyallah pada hari Senin (29/8) kita juga akan melakukan audensi bersama ketua DPRK Aceh Timur untuk memperjuangkan nasib tenaga bakti ini.pungkas Syarifah.


Salah seorang tenaga bakti yang namanya tidak mau disebutkan mengaku telah mengabdi sejak 11 tahun silam di salah satu Puskesmas tanpa SK.


“Kalau pun gak bisa ikut lagi, ada lah SK honor kami sebagai legalitas kami bekerja,” ujarnya.


Dalam audiensi itu, puluhan tenaga bakti itu juga menuntut keterbukaan dalam pengangkatan tenaga bakti menjadi honorer daerah.


“Jangan yang dekat dengan atasan, mereka yang di angkat,”ujarnya dengan nada yang kecewa.


Sementara kepala dinas kesehatan kabupaten Aceh Timur Sahminan menyebut,akan berupaya serta berusaha untuk memperjuangkan anak-anak bakti tersebut agar ada legalitasnya.


Lanjutnya Sahminan,kita akan menggelar rapat serta meminta data tenaga bakti kepada setiap kepala puskesmas.


 "Saya juga meminta kepada adik-adik tenaga bakti baik bidan dan perawat untuk mengumpulkan berkas surat aktif dari pertama iya masuk kerja,jadi mohon bersabar begitu ada peluang berkas sudah bisa kita masukkan.pungkas Sahminan.(Ddi/Zoel).

×
Berita Terbaru Update