Gemarnews.com, NTT - Pintu kedatangan di Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Labuan baji, Bandar Udara Komodo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), Senin, tampak sepi.
Baik dari aktivitas wisatawan yang biasa dilakukan oleh agen perjalanan wisata, maupun para pelaku bisnis. Sejak pagi di area pintu kedatangan, tidak tampak kehadiran para agen perjalanan wisata.
Yang, biasanya memarkir mobil di depan pintu kedatangan untuk menjemput tamu. Pintu kedatangan hanya dipenuhi oleh beberapa tamu yang keluar dan dijemput oleh mobil pribadi kenalan atau keluarga.
Pantauan Antara, ada pula wisatawan mancanegara asal Spanyol yang terlihat kesal dan marah karena tidak dijemput oleh agen perjalanan wisata.
Mereka pun menolak dibantu oleh petugas yang ada di bandara. Karena ketiadaan mobil milik agen perjalanan wisata yang diperuntukkan bagi wisatawan, dua unit bus milik Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat dan Kementerian Perhubungan disiapkan untuk mengantar tamu.
Sementara itu, tampak pula aparat pengamanan baik TNI dan Polri berjaga-jaga di tiap sudut bandara. Baik di dalam maupun di luar bandara. Situasi ini merupakan bagian dari aksi protes yang dilakukan oleh pelaku pariwisata Labuan Bajo untuk menghentikan aktivitas pariwisata. Dampak dari kebijakan biaya kontribusi Rp3,75 juta per orang per tahun di Pulau Komodo dan Pulau Padar.
Mereka yang tergabung dalam Asosiasi Pelaku Wisata dan Individu pelaku wisata Labuan Bajo bersepakat untuk menghentikan semua jenis pelayanan jasa pariwisata. Khususnya, di Kepulauan Taman Nasional dan di seluruh destinasi wisata di Manggarai Barat mulai 1-31 Agustus 2022. (*)
Sumber : Viva.co.id