GEMARNEWS.COM , PIDIE - Ketua Ikatan Mahasiswa Pascasarjana Aceh Jakarta, Nazarullah yang merupakan Putra kelahiran pidie tersebut kesal dan geram saat membaca berita terkait oknum personel Satlantas Pidie yang bernama Briptu Saipullah yang merampas sepeda motor warga yang berkedok Razia yang di terbitkan oleh media sinarpidie.co –
( Judul : Briptu Saifullah Personel Satlantas Polres Pidie Perampas Sepeda Motor Penguna Jalan Berkedok Razia ,14/09/22).
Mahfud, 30 tahun, warga Gampong Blang Paseh, Kecamatan Kota Sigli, Pidie, meminta personel polisi dari Kesatuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Pidie tidak melakukan pemerasan pada pengguna jalan dan tidak melakukan perampasan sepeda motor dengan kedok razia kendaraan bermotor.
Rabu, 14 September 2022, sekitar pukul 12.00 WIB, Mahfud melintasi Jalan Banda Aceh-Medan, dan beberapa meter dari Mapolsek Grong-Grong, personel Satlantas Polres Pidie yang sedang menggelar razia kendaraan bermotor memeriksa kelengkapan surat-surat sepeda motornya. “Karena saya tidak memiliki SIM dan STNK sepeda motor saya mati pajak, salah seorang personel polisi dari Satlantas Polres Pidie meminta uang senilai Rp 250 ribu agar sepeda motor saya tidak diangkut ke Polres Pidie,” kata Mahfud, Rabu, 14 September 2022.
Nazarullah dalam rilisnya yang kirem ke awak media mengatakan , sebagai putra kelahiran pidie sangat sering mendengar informasi keluhan dari Masyarakat Pidie terkait razia di Kabupaten pidie yang merajalela terkadang sering meyalahi aturan UUD 45 apalagi masyarakat yang tidak paham Hukum akan pasrah saja dengan tindakan Oknum yang ingin semena2 dengan dalih Hukum.
Ketua IMPAS ACEH Jakarta meminta agar Kapolda Aceh bisa menertipkan tindakan oknum Polantas yang menyalahi aturan UUD agar bisa memciptakan kenyamaan pengguna jalanan di Aceh.
Kejadian di Kabupaten Pidie tersebut agar pak kapolda mengambil langkah untuk memutasi oknum anggota satlantas pidie tersebut keluar Aceh agar ada efek jera dan bisa menjadi pelajaran untuk segenap jajaran Lantas Aceh agar tidak semena2 dalam menjalankan tugasnya.
Demi menjaga nama baik Instansi kepolisian pak Kapolda harus berani mengambil tindakan Tegas demi kenyamanan Rakyat Aceh dalam berlalu lintas dan taat akan hukum, bisa menciptakan polisi yang dicintai rakyat.
Propam Polda Aceh perlu turun tangan untuk menangani kasus ini dan bisa membuka tabir siapa saja yang terlibat agar bisa di ambil tindakan secara hukum yang berlaku di Instansi kepolisian untuk menciptakan Polisi yang Presisi sesuai harapan Pak Kapolri. ( * )
