Notification

×

Iklan ok

45 Hari Berjuang Di PKBI Dalam Pemenuhan Hak Seksual Dan Kesehatan Reproduksi

Jumat, 21 Oktober 2022 | 09.17 WIB Last Updated 2022-10-21T02:17:42Z
  Dok.foto Penulis : Sarida Wati


GEMARNEWS.COM , OPINI - Saya Sarida Wati mahasiswa Sosiologi Agama Fakultas Ushuluddin dan Filsafat UIN Ar-Raniry Banda Aceh, saat ini saya sedang duduk di bangku perkuliahan semester Tujuh, dimana pada semester tujuh ini mahasiswa Sosiologi Agama akan melaksanakan Magang tepatnya Pada tanggal 08 Agustus Kegiatan magang ini merupakan salah satu syarat dalam menyelesaikan perkuliahan di Uin Ar-Raniry, para mahasiswa ditempatkan diberbagai lembaga yang ada di Banda Aceh mulai dari Dinas perkantoran dan lembaga-lembaga yang ada di Banda Aceh. 

Dalam pelaksanaan magang para mahasiswa diberikan hak untuk memilih masing-masing lembaga yang telah ditetapkan oleh pihak prodi, masa pelaksaan magang pada tiap-tiap lembaga yaitu selama 45 hari yang dimulai dari tanggal 08 Agustus sampai dengan 19 September 2022.
 
Salah satu Lembaga Yang ditawarkan oleh Prodi Sosiologi Agama adalah LSM PKBI ACEH (Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia), dimana LSM PKBI Aceh ini berlokasi di Jl. T. Nyak Arief No. 229 Simpang Mesra Banda Aceh. Lembaga ini merupakan salah satu LSM tertua di Aceh yang sudah berdiri sejak 23 Desember 1975, lembaga ini berdiri dilatarbelakangi oleh keprihatinan para pendiri PKBI termasuk sekelompok Ahli kesehatan dan tokoh masyarakat dalam menghadapi berbagai permasalahan kependudukan dan tingginya angka kematian di Indonesia.

Berbicara tentang PKBI Mungkin yang kita pikirkan adalah hanya sebatas untuk mengatahui bagaimana batasan angka kelahiran atau yang disebut dengan KB (keluarga berencana) namun pada kenyataannya setelah melaksanakan magang selama 45 hari di PKBI bukan hanya sebatas mengetahui angka kelahiran semata, namun juga ada banyak ilmu yang luar biasa yang kami dapatkan yang mungkin selama ini hal itu banyak dianggap sepele dan bahkan dianggap bukan suatu yang penting dalam suatu kehidupan. 

Misalnya pembelajaran tentang cara menjaga Alat reproduksi yang baik, pembelajaran mengenai isu-isu seksual, kekesarasan seksual, ketidakadilan gender, dan juga pembelajaran mengenai apa yang seharusnya menjadi hak kita sebagai makhluk hidup.

Selama 45 hari magang di PKBI Aceh mahasiswa magang tidak hanya diberikan pembelajaran berupa materi saja, namun mahasiswa magang juga diajarkan menjadi anak remaja yang aktif bersosial dan memiliki rasa tanggung jawab dalam menghadapi berbagai permasalahan yang ada karena remaja merupakan generasi penerus perjuangan pembangunan bangsa dan Negara. di Aceh, para staff PKBI Termasuk Supervisor mahasiswa maganag Teti Rahmawati S.Sos juga sangat setia dalam membimbing mahasiswa magang mulai dari memberi materi, bercerita tentang pengalaman, dan juga aktif dalam mengarahkan mahasiswa magang untuk turun kelapangan mensosialisasikan tentang isu-isu kesehatan reproduksi, masalah seksual, dan apa yang menjadi hak kita dalam kehidupan sehari-hari, salah satu tujuan dari sosialisasi yang dibuat ini adalah untuk menyadarkan masyarakat bahwa hal sedemikian bukanlah suatu hal yang tabu namun menjaga alat reproduksi merupakan langkah awal dan merupakan suatu upaya dalam menciptakan keluarga yang sejahtra.

Ilmu pengetahuan tentang reproduksi dan seksual seharusnya sudah bisa diajarkan kepada anak sejak usia dini karena saat ini kita ketahui bahwa pelecehan seksual bukan hanya terjadi dikalangan remaja atau orang dewasa saja namun saat ini banyak anak-anak yang menjadi korban dari perbuatan yang tidak terpuji tersebut.

Hal ini dikarenakan sikap nakal si pelaku dan ketidaktahuan si anak atas hak-hak reproduksinya, oleh karena itu Pihak PKBI tidak hanya menfokuskan materinya terhadap anak remaja dan para orang tua saja namun jug PKBI sangat memperhatikan hak-hak anak karena pada usia ini ilmu seperti ini sangat baik diajarkan Oleh karean itu saat bersosialisasi dilapangan kami selalu mengajarkan dan mengingatkankan kepada anak-anak organ tubuh bagian mana yang boleh dipegang dan dilihat oleh orang lain dan organ tubuh bagian mana yang tidak boleh dilihat oleh orang lain dengan harapan agar si anak mengetahui batasan-batasan seseorang terhadap organ tubuhnya guna untuk menghindari terjadinya pelecehan seksual.

Selama magang di PKBI Aceh kami diajarkan untuk menjadi remaja yang bertanggung jawab dan peduli terhadap lingkungannya, salah satu bentuk kepedulian itu adalah kami diajarkan untuk membuat CANVA sebagai salah satu sarana dalam mensosialisasikan tentang isu-isu kesehatan reproduksi dan seksual secara online dalam bentuk media, hal ini menunjukkan begitu pentingnya untuk mencintai diri kita dengan cara mengetahui hak-hak kita sebagai makhluk hidup.

PKBI Aceh memberikan kami segudang ilmu pengetahuan walaupun ilmu itu terbilang ilmu yang sangat dekat dengan diri kita bahkan melekat pada diri kita, oleh karena itu mari berjuang bersama PKBI Dalam pemenuhan hak-hak seksual dan kesehatan Reproduksi.


Penulis : Sarida Wati
Mahasiswi : UIN Ar-Raniry Banda Aceh
Prodi: Sosiologi Agama
Fakultas: Ushuluddin dan Filsafat

×
Berita Terbaru Update