Pertama sekali, masa berkumpul didepan bundaran simpang lima dan bergerak menuju ke gedung DPRA dengan berjalan kaki. Massa yang berjumlah sekitar 200 orang yang datang membawa peraga berupa spanduk, toa, karton dan bendera fakultas.
Adapun tuntutan mahasiswa adalah untuk membatakalkan kenaikan harga BBM. Massa juga meminta kepada pemerintah untuk dapat meperhatikan kesejahteraan para petani, menjamin ketersediaan pupuk bersubsidi dan penyaluran yang tepat sasaran, dan mendesak pemerintah untuk dapat meberikan bantuan modal usaha bagi para petani.
"Kami meminta kepada Pemerintah Aceh untuk menyelesaikan permasalahan konflik agraria antara perusahaan dengan masyarakat di wilayah barat selatan yang sudah sejak dulu hingga kini masih belum kunjung selesai." ujar salah satu peserta aksi.
Tampak salah seorang Bardan Sahidi salah seorang anggota DPRA dari Fraksi PKS yang menerima mahasiswa. Aksi demo ini mendapatkan pengawalan ketat dari puluhan personil kepolisian dari Sabhara dan Binmas Polresta Banda Aceh kemudian dibantu oleh Satpol PP Aceh. Demo berjalan tertib dan lancar, setelah pein tuntutan tersampaikan, massa membubarkan diri. [Cut Ricky]