Notification

×

Iklan ok

Farid Nyak Umar. Ajak Generasi Milenial Perkuat Syariat Islam Lewat Media Sosial

Sabtu, 01 Oktober 2022 | 17.05 WIB Last Updated 2022-10-01T10:05:10Z

GEMARNEWS.COM, BANDA ACEH – Dewan Pengurus Wilayah Ikatan Siswa Kader Dakwah (Iskada) Kota Banda Aceh diselenggarakan seminar di aula Kantor Kementerian Agama (Kemenag). Mengundang Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Kota (DPRK) Banda Aceh, Farid Nyak Umar, sebagai narasumber dalam kegiatan tersebut.

Seminar tersebut mengusung tema “Syariat Islam di Mata Milenial” dan diikuti oleh pengurus OSIS SMA/sederajat se-Kota Banda Aceh. Sabtu (24/9/2022).
Dalam seminar itu turut menghadirkan pemateri dari Kadis Syariat Islam Kota Banda Aceh, Ridwan Ibrahim, Ketua DPP Iskada Aceh, Azwir Nazar, dan Duta Bahasa, Fakhira. Kegiatan ini dipandu oleh Rais Salju sebagai moderator.

Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Kota (DPRK) Banda Aceh Farid Nyak Umar menyampaikan, saat ini Banda Aceh sedang mengalami bonus demografi, di mana jumlah usia produktif melebihi 60 persen dari total penduduk Banda Aceh. Generasi muda diharapkan terlibat dalam penegakan syariat Islam karena pemuda merupakan pemimpin di masa yang akan datang.

“Pemuda hari ini merupakan pemimpin masa depan. Jadi, generasi milenial harus menyiapkan diri sebagai penyambung estafet kepemimpinan. Karena zaman terus berubah, waktu berganti dan teknologi informasi berkembang sangat cepat,” papar Farid.

Menurut Farid, pendekatan dakwah terhadap generasi milenial perlu dilakukan melalui pemanfaatan media komunikasi dan teknologi. Sebab generasi milenial suka dengan kebebasan, senang melakukan personalisasi, mengandalkan kecepatan informasi yang serba ingin cepat, senang belajar dengan lingkungan yang inovatif, serta aktif berkolaborasi dan hyper dengan kemajuan teknologi. Karena itu kemajuan teknologi harus dimanfaatkan secara baik, agar tidak terjerumus pada hal-hal negatif.

“Potensi anak muda milenial sangat besar. Ini harus digunakan untuk hal-hal positif, agar tidak terjerumus pada narkoba, pergaulan bebas dan tindakan kriminal lainnya. Sebab generasi muslim milenial mudah beradaptasi, melek teknologi, aktif di medsos, dan berpikir terbuka. Mereka generasi harapan yang akan menentukan berhasil atau gagalnya penegakan syariat di Banda Aceh,” ungkap Farid yang juga Ketua DPD PKS Banda Aceh.

Farid juga menjelaskan, generasi milenial perlu menjadi pribadi positif. Melihat sesuatu dari sudut pandang yang positif dan melakukannya dengan optimis. Lalu mereka juga harus progresif terhadap tantangan dan perubahan dengan ikut terlibat aktif menanggapi isu kekinian, seperti penegakan syariat Islam di Kota Banda Aceh.

“Generasi milenial tidak boleh menjadi pribadi yang pesimis, apalagi apatis. Tidak ditentukan oleh lingkungan dan orang lain, tapi harus percaya diri dalam menentukan sikap dan mampu memvisualisasikan dirinya,” katanya.

Ke depan generasi milenial kata Farid, juga perlu menyiarkan dakwah Islam dan penerapan syariat Islam di Aceh kepada sesama generasi milenial dan dunia luar dengan menggunakan sarana IT dan media sosial.

“Dengan kemajuan teknologi yang dimiliki dunia saat ini milenial Islam bisa aktif dan kreatif membuat konten dakwah Islam yang menarik dan mudah dipahami,” ujar Farid yang juga kader Iskada itu.

Farid menambahkan, dengan kemajuan teknologi milenial bisa membuat event kreatif yang menarik minat generasi muda dengan muatan dakwah. Bisa juga mendirikan berbagai komunitas dan mensyiarkan dakwah Islam yang berbasis komunitas.

“Menjadi da’i milienial kekinian dengan tema-tema dakwah tentang remaja dan generasi muda, namun tetap cool dan syar’i, ” tuturnya. (Agusnaidi B)
×
Berita Terbaru Update