Karena update data saat ini sudah 150 orang lebih tewas, untuk itu supaya peristiwa tersebut tidak terjadi di Stadion H Dimurthala Banda Aceh. Apalagi insiden anarkis yang pernah terjadi di kandang Laskar Rencong belum lama ini Senin (5/9/2022) menjadi pelajaran berharga bagi kita semua.
Dimana Insiden tersebut akibat dari kekesalan penonton saat laga Persiraja vs PSMS Medan digelar malam hari dan lampu stadion padam hingga tengah malam, akhirnya penonton yang sudah menunggu berjam-jam marah dan merusak fasilitas stadion.
Kita harapkan agar semua kita bisa menjaga sportifitas dan ketertiban, Baik selama pertandingan hingga usai pertandingan. Kemarin kita juga menyayangkan masih ada insiden pemukulan wasit dan chaos di laga-laga tarkam di Abdya. Hal-hal seperti ini juga tidak boleh terjadi lagi,” pinta Heri.
Heri Julius yang merupakan politisi partai NasDem dua periode ini yang begitu peduli terhadap marwah Persiraja yang selalu mengingatkan kita semua Persuraja harus kita Selamatkan maka, insiden sebagaimana terjadi di Kanjuruhan, Malang tidak terjadi di Bumi Serambi Mekkah.
Karena, kalau itu terjadi maka semua kita akan dirugikan bisa kena sanksi, bahkan pemain yang anarkis dan memukul bisa dipidana, penonton yang anarkis juga bisa dipidana,”Kita tidak mengharapkan hal itu terjadi dan ini menjadi pelajaran penting bagi Dunia Sepak Bola di Aceh , Junjung Tinggi Sportifitas Hindari Kerusuhan, tuturnya .
Apalagi, saat ini PSSI resmi menghentikan Liga 1 Indonesia sebagai evaluasi terhadap seluruh perangkat pelaksanaan. Jika sudah demikian maka yang dirugikan adalah pemain, klub, suporter dan pecinta sepakbola yang tidak bisa lagi bermain,” jelasnya.
Heri Julius juga mengingatkan sanksi berat dari FIFA akan menanti untuk Indonesia akibat insiden tersebut. Tentunya, sangat disayangkan ditengah prestasi dan performa Timnas Indonesia yang sedang naik malah dibayangi dengan sanksi FIFA yang berdampak pada sepakbola nasional, tutur Heri Julius. ( * )