Notification

×

Iklan ok

Melalui Program Patriot Pangan, USK Perkuat Ketahanan Pangan Nasional

Sabtu, 10 Desember 2022 | 19.29 WIB Last Updated 2022-12-10T12:29:13Z

Gemarnews.com, Banda Aceh - Wakil Rektor I Bidang Akademik, Universitas Syiah Kuala, Prof. Dr. Ir. Agussabti, M.Si, IPU, melaunching Program Matching Fund Patriot Pangan Kampus Merdeka Universitas Syiah Kuala Tahun 2022 di Gedung Multipurpose Fakultas Pertanian, (10/12/2022)

Launching kegiatan ini ditandai dengan pemukulan alat musik tradisional rapai secara bersama oleh Warek I USK, Prof. Ir. Agussabti, M.Si., IPU, Koordinator Program, Prof. Dr. Ir. Samadi, M.Sc, IPU, Kadis Peternakan Aceh, Zulsapran, ST., M.Si, Mewakili Kepala BPTP Aceh, Dr. Rahman Jaya, S.Pi., M.Si dan Ketua Konsorsium Bawang Merah Aceh, Ir. Zakaria A. Gani.

Kegiatan nasional tersebut digelar secara hybrid, luring dan daring menggunakan media zoom meeting. Menurut Koordinator Program, yang juga Dekan Fakultas Pertanian USK, Prof. Dr. Ir. Samadi, M.Sc, IPU, kegiatan yang mengusung tema pertanian berkelanjutan berbasis produk unggulan riset USK ini terdiri-dari 3 (tiga) kelompok  kerja (pokja).

Pokja tersebut adalah pokja Peningkatan Produksi dan Ketersediaan Pangan Lokal (komoditi padi) yang diketuai Dr. Ir. Efendi, M.Agric.Sc, pokja Peningkatan Produksi dan Ketersediaan Pangan Segar (komoditi bawang merah), diketuai Prof. Dr. Ir. Rina Sriwati, M.Si dan pokja Peningkatan Ketersediaan Produk Hewani melalui Peningkatan Produk Ternak Sapi, yang diketuai oleh Dr. drh. Teuku Reza Ferasyi, M.Sc.

Samadi juga menyebutkan bahwa kegiatan yang bertujuan untuk penguatan ketahanan pangan ini dilakukan secara kemitraan bersama Konsorsium Bawang Merah Aceh, Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Aceh, dan Dinas Peternakan Aceh serta mahasiswa Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).

Wakil Rektor I USK, Prof. Dr. Ir. Agussabti, M.Si, IPU dalam sambutannya mengapresiasi kesuksesan pelaksanaan kegiatan kolaboratif ini. Menurutnya, program patriot pangan ini harus menjadi program andalan karena mampu memberi intervensi terhadap usaha pertanian dari hulu hingga hilir.

Agussabti meyakini hal ini mampu mendorong peningkatan nilai tambah usaha pertanian sehingga meningkatkan kesejahteraan petani. Semua ini diperoleh melalui kerjasama perguruan tinggi, pemerintah, pengusaha, dan komunitas petani. 

Agussabti juga berharap hasil-hasil riset yang telah dilakukan USK bisa diterapkan di tengah-tengah masyarakat melalui kolaborasi dengan berbagai pihak.

Sementara itu Prof. Dr. Ir. Ernan Rustiadi, M.Agr yang mewakili Rektor IPB via zoom menjelaskan bahwa kegiatan berupa konsorsium 10 Perguruan Tinggi Negeri Nasional ini diawali dari adanya intruksi presiden agar semua kementerian dan jajaran pemerintahan berkontribusi mengantisipasi krisis pangan 2023.

Kondisi dunia saat ini sedang tidak baik-baik saja. Perang antara Rusia dan Ukraina telah menyebabkan krisis pangan dan energi. Sekitar 40 juta penduduk dunia dihadapkan kepada krisis pangan.

Walaupun Indonesia masih tergolong aman dari ancaman tersebut, namun faktanya, Indonesia telah menjadi salah satu negara pengkonsumsi gandum terbesar di dunia. Sekitar 14 juta ton gandum kita impor setiap tahun untuk kepentingan diversifikasi pangan, seperti kebutuhan konsumsi mie intant, roti, biskuit dan kue-kue berbasis gandum. 

Konsorsium 10 PTN yang diketuai Institut Pertanian Bogor  ini dibentuk untuk memastikan ketahanan pangan nasional terjamin. Dan USK ditunjuk sebagai Koordinator Wilayah Sumatera.

Perguruan Tinggi Negeri yang tergabung di dalam konsorsium ini adalah Universitas Gajah Mada, Institut Pertanian Bogor, Universitas Syiah Kuala, Universitas Tanjung Pura Pontianak, Universitas Mataram, Universitas Sultan Agung Tirtayasa, Universitas Lampung, Universitas Negeri Gorontalo, Universitas Mulawarman, Universitas Pattimura Ambon. 
×
Berita Terbaru Update