Gemarnews.com, Pidie Jaya - Lembaga Swadaya Masyarakat Public Transparancy (PuTra) Pidie Jaya, menduga ada bau busuk pada kegiatan Komisi Independen Pemilihan (KIP) Pidie Jaya.
Pasalnya mereka menduga ada aroma bau tak sedap dalam rekrutmen anggota PPK dan PPS yang digelar KIP setempat. Terlebih lagi bau itu tercium tiba-tiba.
"Ada bau amis di KIP Pidie Jaya, hingga tercium di publik," ujar Muhammad Rissan, Koordinator Investigasi LSM PuTra, Senin (16/1/2023).
Rissan menuding bau ‘busuk’ itu ada kaitannya dengan perekrutan anggota PPK dan PPS yang digelar KIP Pidie Jaya. Maka kami menuding KIP diduga telah melanggar mekanisme pembentukan Badan Adhoc yang diatur dalam Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 8 Tahun 2022 tentang Pembentukan dan Tata Kerja Badan Adhoc.
“Berdasarkan pengamatan dari nama-nama yang diumumkan lulus, dimana patut diduga KIP Pidie Jaya tidak “patuh” terhadap mekanisme pembentukan badan adhoc yang diatur dalam Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 8 Tahun 2022 tentang Pembentukan dan Tata Kerja Badan Adhoc”, ujar Bang Brewok.
Kami melihat dari nama yang lulus ini merupakan nama yang telah di kondisikan, diduga kuat merupakan berdasarkan intervensi dari kepentingan untuk sekelompok oknum atau golongan tertentu.
"Ini menguatkan kecurigaan kami atas adanya dugaan telah terjadi kecurangan dengan cara melakukan pengaturan terhadap nama-nama calon anggota adhoc," sambungnya.
Kalau tidak ada pengaturan atau titipan, di medsos gak sesibuk ini, malah di fecebook KIP sendiri di tutup komentar, karena masyarakat berkomentar sesuai fakta dilapangan.
Kita harapkan dukungan dari anggota DPRK Pidie Jaya,selaku perwakilan rakyat di parlemen, jangan cuma diam seribu bahasa melihat permasalahan ini.
"Kita duga DPRK dan KIP ada permainan mata, karena kami lihat mulai rekrut PPK dan PPS, DPRK low respon, seolah - olah tak terjadi apa - apa," kesal bang brewok.
*Tanggapan Medsos*
Pasca dikeluarkannya pengumuman hasil kelulusan seleksi tes tulis oleh Komusi Independen Pemilihan (KIP) Pidie Jaya, (14/1), beraneka ragam tanggapan bermunculan dari pengguna media sosial (medsos).
"Nilai 90 tidak tinggi yang tinggi nilai 70," demikian cuitan netizen.
"Ada AD (Awak Dalam) rekrutmen pps hingga lulus, kita tak ada awak dalam maka tak lulus, walau nilai memadai," lanjut netizen lainya. (*)