Gemarnews.com, Blangpidie - Seleksi calon Panitia Pemungutan Suara (PPS) yang diselenggarakan oleh Komisi independen Pemilihan (KIP) kabupaten Aceh barat daya (Abdya) dinilai curang oleh para peserta yang ikut seleksi tersebut, Selasa (24/1/2023)
Perekrutan PPS di kabupaten Aceh barat daya di laksanakan 2 tahapan yakni tahap online dan sesi wawancara, dalam tahapan demi tahapan tersebut beberapa peserta menemukan adanya kejanggalan yang menurut mereka tidak sesuai dengan mekanisme yang ada.
Fitriani salah satu peserta menyampaikan kekecewaannya terhadap tahapan perekrutan yang dinilai janggal.
"Ya saya Merasa kecewa, Dan saya yakin kawan kawan yang lain juga sama, ada yang aneh memang, contohnya nilai tahapan online Atau sistim Computer Assisted Test (CAT) banyak yang tinggi nilainya namun ketika sesi wawancara bisa tidak lulus." kata Fitriani sambil bersedih.
Menurutnya lagi di tahapan pertama juga pernah di komplin oleh peserta calon PPS, komplin tersebut jelas kecurangan dimana adanya beberapa staf petugas yang membantu peserta tertentu.
Namun bisa di selesaikan secara damai secara musyawarah untuk tidak terulang kembali, dan pihak penyelenggara dalam hal ini KIP berjanji untuk membatasi petugas untuk tidak keluar masuk ruangan tes saat ujian berlangsung.
Hal ini juga disanggah oleh pihak KIP bahwa petugas hanya mengajari peserta yang belum paham sistim dan tata cara ujian CAT.
"Kami tidak bodoh, ok lah kita bisa terima jika memang alasannya masuk akal, saya salah satu peserta yang protes waktu itu" kata Riki ruhanda salah satu peserta calon PPS dari kecamatan Kuala Batee.
Hal senada juga disampaikan oleh Supriadi yang juga ikut serta dalam seleksi PPS, dirinya menjelaskan bahwa ada kejanggalan Dan tidak seperti perekrutan PPS di tahun tahun sebelumnya.
" Saya pernah menjadi PPS di tahun sebelumya, namun ketika saya ikut seleksi di tahun ini, memang saya lihat adanya sarat kepentingan, di sesi wawancara saya di gugurkan, Padahal nilai CAT saya tinggi, ketika wawancara saya lihat ada semacam pilih kasih terhadap peserta, Saya di wawancara lebih kurang selama 15 menit, sedangkan peserta yang lulus bahkan saat wawancara tidak mencapai 10 menit kata Supriadi kepada awak media.
Pihak KIP saat di hubungi menjelaskan bahwa jika ada peserta yang mendapatkan nilai tinggi ditahap ujian CAT itu tidak diakumulasi dengan nilai wawancara, nilai CAT hanya untuk masuk ke tahap wawancara, di wawancara itulah nantinya di tentukan lulus atau tidak lulus.
"Penentu lulus itu ada di tes wawancara bukan ujian CAT, nilai CAT hanya untuk masuk ke tahap sesi wawancara Karena nilai wawancara tidak bisa diukur oleh orang lain, kesimpulannya CAT bukan penentu lulus nya peserta" kata Yudi Nirmansyah selaku ketua KIP Abdya. []
Wartawan : Yasri Gusman