Sejumlah petani di Kabupaten Pidie , di antaranya Kecamatan Kota Sigli , Pidie , Tangse , Titeu , Keumala , Glumpang Tiga , Mutiara Timur , Mutiara , Sakti , Peukan Baro , Indra Jaya , Delima , Grong - Grong dan Kembang Tanjong .
yang padi di sawahnya terendam Banjir terancam gagal panen. Ini terjadi karena sawahnya yang baru dua minggu ditanami padi terendam banjir akibat hujan deras yang mengguyur Kabupaten Pidie dalam dua hari terakhir.
Banjir di awal Tahun 2023 juga telah mengakibatkan tergenng air di Kantor Bupati Pidie akibat Luapan Air semakin besar ke badan Jalan Nasional sementara Drainase tidak berfungsi dengan baik , luapan air sudah sampai di Bundaran Simpang Aneuk Mulieng yang mengakibatkan Banjir .
Ketua DPRK Pidie , Mahfuddin Ismail , M.A.P mengatakan kepada media ini persoalan Banjir yang terjadi di Kota Sigli yang mengakibatkan Berbagai Fasilitas Umum dan Kantor Pemerintahan di Kabupaten Pidie mengalami Banjir , di antaranya Kantor Bupati Pidie , Kantor Disbudparpora , Kantor Diskominfo Pidie , di akibatkan persoalan Drainase .
Ini menjadi bukti secara nyata bahwa Persoalan Drainase terutama di seputaran kota sigli berarti bermasalah, banjir kali ini harus menjadi cacatan penting bagi Pemerintah Kabupaten Pidie , terutama Dinas PUPR dan PERKIM Kabupaten Pidie agar memikirkan dan memetakan kembali masalah-masalah untuk di carikan solusi di masa akan datang. Banjir yang belum surut setelah banjir 2x 24’jam membuat masyarakat harus mengungsi. Biasanya habis hujan air akan surut, di kota sigli hampir 2x24 jam air belum surut surut.ungkapnya .
Dalam masa tanggap darurat ini Pemkab harus mengambil langkah langkah strategis agar air cepat surut kembali. Selain memberikan bantuan masa panik kepada masyarakat korban banjir , genangan air yang melanda di lingkungan Kantor Bupati Pidie harus segera di carikan solusi penanganan nya mengingat banyak tempat pelayanan publik harus segera di benah , pungkas Ketua DPRK Pidie .