Oleh : Sri Suyanta Harsa
Muhasabah 3 Rajab 1444
Shalat: Wajib Suci
Saudaraku, Islam itu al-din yang berasal dari Allah zat yang maha suci, mengajarkan kesucian, mencintai kesucian, mencintai orang-orang yang mensucikan diri. Allah berfirman yang artinya Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang taubat dan membersihkan diri. (Qs. Al-Baqarah 222)
Dalam Islam, karena setiap orang wajib shalat setidaknya lima kali sehari semalam, dan saat shalat musti dalam keadaan suci dalam artian tidak berhadats dan telah bersuci, maka sudah dapat dipastikan akan kesuciannya. Ya tegasnya, orang Islam itu adalah orang-orang yang suci, suci badannya, suci pakaiannya, suci (baca bersih) tempat kediamannya, suci akalnya, suci akidahnya, suci hatinya dan "suci" perilakunya.
Allah berfirman yang artinya Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur. (Qs. Al-Maidah 6)
Coba bayangkan secara lahiriyah saja, sebagai seorang muslim harus bersuci setidaknya lima kali dalam sehari semalam? Kira-kira, apa masih ada kotoran yang tersisa di badannya? Apalagi, bahkan bersuci ini dipahami secara substantif, bersuci dari dosa. Ya, dengan bersuci atau wudhu dan dengan shalatnya, orang Islam bukan saja suci lahir tetapi juga suci batin; suci dari hadats juga suci dari dosa.
Adalah sebuah riwayat dari Abu Hurairah ra berkata: ”Bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda: ”Apabila seorang muslim atau mukmin berwudhu lalu membasuh mukanya, maka keluarlah (diampunilah) dosa-dosa wajahnya dimana ia melihat maksiat dengan matanya bersama air atau akhir dari percikan air, ketika membasuh kedua tangannya, maka diampinilah dosa-dosa tangannya bersama air atau bersama percikan akhir yang terakhir, ketika ia membasuh kedua kakinya,maka diampunilah dosa-dosa kakinya bersama air atau bersama percikan air yang terakhir hingga ia benar-benar bersih dari segala dosa”.(HR Muslim).
Dan dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tahukah kalian, seandainya ada sebuah sungai di dekat pintu salah seorang di antara kalian, lalu ia mandi dari air sungai itu setiap hari lima kali, apakah akan tersisa kotorannya walau sedikit?” Para sahabat menjawab, “Tidak akan tersisa sedikit pun kotorannya.” Beliau berkata, “Maka begitulah perumpamaan shalat lima waktu, dengannya Allah menghapuskan dosa.” (HR. Bukhari no. 528 dan Muslim no. 667)
Begitu seterusnya sepanjang hayatnya, orang Islam senantiasa dalam kesucian, berikhtiar memelihara kesucian, baik lahir maupun batin. Semoga kita menjadi bagiannya. Aamiin ya Mujib al-Sailin