Notification

×

Iklan ok

Aku dan Organisasiku

Jumat, 03 Maret 2023 | 06.36 WIB Last Updated 2023-03-02T23:37:31Z

Oleh : Lidia Nurliana

Mahasiswa Fakultas Ekonomi UNIKI Bireuen


Gemarnews.com - Terlalu banyak ekspetasi, konyol, gila, dll, mungkin itu sebagian kecil sebutan buat aku yang tengah menginjak status mahasiswa di sebuah Universitas Swasta di Bireueun,Aceh. Meski sebutan itu kurang enak didengar atau justru malah menyakitkan hati, bagiku itu tanda perhatian dari temanku.  Karena mereka tidak mungkin mengecap aku seperti itu kalau mereka belum mengenal dan dekat denganku. 
Tapi setelah berjalan 2 semester, tanpa aku sadari kehidupanku mulai bergeser dan sedikit berubah. Yang awalnya aku cuek, dan pasif menjadi orang yang super sibuk. 

Kehidupan di rumah pun bisa dhitung jari. Aku lebih banyak menghabiskan waktuku untuk kegiatan yang luar biasa di dalam organisasi kampus. Awalnya sih iseng-iseng masuk, eh tidak menyangka kalau dari keisenganku itu membawa sebuah pelajaran yang mungkin tidak pernah aku pikirkan sebelumnya. 
Dari banyaknya organisasi, banyak pula yang membuat aku tertarik untuk masuk berkecimpung di dalamnya. Disinilah takdir turun tangan untuk membantu aku menemukan pengalaman yang sesuai dengan karakterku dan tentunya cocok buat aku. 

Entah kenapa dari sekian banyak organisasi yang aku pilih, seperti BEM, LDK, Himpunan Mahasiswa Islam, HMJ, UKM, dan lain sebagainya, hanya dua organisasi yang selalu dapat aku ikuti kegiatannya yaitu organisasi Himpunan Mahasiswa Islam {HMI} dan UKM Pers Potret Uniki {PPU}. Setiap organisasi yang lainnya mengadakan perkumpulan ataupun pengakraban anggota baru, selalu waktu yang tidak menakdirkan aku untuk datang. Pernah waktu organisasi lain mengadakan kumpul bareng, bertepatan dengan acara bersama keluarga. Anehnya ketika Himpunan Mahasiswa Islam dan UKM Pers Potret Uniki memberitahukan untuk datang dalam acaranya selalu disaat aku free alias tidak ada kerjaan. Nah, dari berbagai kejadian tersebut aku memilih untuk serius pada dua organisasi itu yaitu HMI MPO Cabang Bireuen dan UKM PPU.

Meski sudah masuk dalam organisasi, karakter konyol dan gilaku pun belum bisa menghilang dari diriku. Aku masih sering bersikap seenaknya dimanapun dan dalam keadaan apapun, meski itu dalam keadaan rapat yang seharusnya dengan suasana serius tetapi malah jadi rame dan heboh karena aku. Tapi itu tidak dipermasalahkan oleh teman-temanku. Mereka terlihat  bisa menerima aku dan nyambung ketika bergaul denganku. Dan mungkin itu merupakan awal dari sebuah keseriusanku untuk bertahan di dalam kedua organisasi itu. 

Menginjak satu tahun di organisasi-organisasiku atau bisa dibilang kuliahku sudah hampir menginjak semester empat, karakter cuek, childist, ekspetasi yg berlebihan, dan lainnya, sudah mulai berkurang dariku.  Posisi penting aku dapatkan di dua organnisasi itu, yaitu sebagai peserta dengan nilai terbaik yang sudah lulus menjadi seorang kader HMI dalam mengikuti kegiatan LK1 Basic Training pada bulan November lalu dan menjadi pengurus teras dan anggota luar biasa yaitu sebagai Bendahara  di UKM Pers Potret Uniki. 

Tidak pernah aku menyangka kalau aku bisa mendapatkan posisi tersebut dan kenapa teman-temanku percaya padaku padahal mereka mengenal karakterku. Pikiran negatif sempat bersarang di benakku, jangan-jangan mereka memilihku karena ingin menjatuhkanku. Ah entahlah, bagiku itu sebuah amanah yang harus aku jalankan, meski aku masih belum percaya pada diriku sendiri tapi aku harus tetap menjalaninya. 
Setelah aku menjalaninya, ternyata semua pikiran negatifku dulu salah. Semua bisa aku lewati dan teman-teman yang lainnya aku kira ingin menjatuhkanku ternyata mereka mendukung dan yakin kalau aku pasti bisa melakukannya. 

Salah satu temanku yang bernama rauza pernah mengatakan kepercayaannya kepadaku seperti ini: “kamu itu orangnya tetapi tanggung jawab, aku melihat ada jiwa pemimpin dalam dirimu,” mendengar hal itu aku tidak percaya, bahwa orang lain bisa mempercayakan sebuah tanggung jawab kepadaku, seorang yang cuek dan sulit untuk serius. Sungguh itu sebuah pernyataan yang tidak pernah aku harapkan dari sesorang.

Dari kata-kata tersebutlah yang membuat aku semakin yakin dan percaya diri untuk bisa menjalankan apa yang sudah menjadi tanggung jawabku. 

Tidak ada karakter yang berubah saat ketika aku menjalankan tugasku sebagai peninjau annggota dan bendahara. Semua aku lakukan dengan apa adanya diriku. Seperti contohnya ketika memimpin rapat, aku pun membawakannya dengan suasana yang santai sampai mungkin bisa dibilang itu bukan rapat tetapi ngobrol bareng. Bgiku itu lebih baik daripada rapat dengan suasana tegang, membuat peredaran darah menjadi tidak lancar, ngantuk melanda dan pikiran pun tegang sehingga inspirasi tidak bisa masuk ke dalamnya.

Terkadang juga aku sok-sok an memberikan kata-kata seperti seorang motivator yang selalu bilang “super sekali”.
Ada satu lagi yang membuat manis dan membuat aku semangat dalam organisasiku, yaitu seorang cowok. Seorang cowok yang awalnya adalah pemandu di dalam organisasiku sekaligus senior juga kini menjadi seorang cowok yang mengisi hatiku. Seperti kata pepatah “cinta datang karena terbiasa”. Banyak hal yang kami bahas mulai dari pembahasan yang konyol dan lucu dan ada juga menyangkut dengan organisasi kami.

Namun  hal  yang  demikian  tidak  selamanya  indah,  akan tetapi  aku  banyak belajar  hal  dari  pengalaman  yang  sudah  aku  lalui  selama  itu. Tak terasa hampir satu tahun masa kepengurusanku di organisasiku yaitu UKM PPU. Sebentar lagi aku bakal lengser dan digantikan oleh pengurus yang baru. Ternyata waktu cepat berlalu, padahal belum banyak yang aku berikan untuk organisasi ini.

Rasa haru datang menyelimuti hatiku tatkala aku berkumpul bersama teman-teman seangkatanku untuk membicarakan mengenai pergantian pengurus. Terselip sedikit nostalgia ketika kita bekerja bersama-sama. Rasanya mereka sudah menjadi bagian dari hidupku yang mengisi hari-hariku. Dan mungkin suasana seperti bakal aku rindukan ketika aku sudah tidak menjadi seorang mahasiwa. Beda halnya dengan organisasi HMI, karena organisasiku yang satu ini bisa aku jalankan dan aku ikuti selama 12 tahun lamanya. 

Pesan moral dan motivasi dari cerpen diatas adalah:

Jangan pernah mengeluh dan merasa bahwa diri kita yang awalnya tidak mengerti dan tidak memahami apapun akan selamanya seperti itu. Hal yang sedemikian adalah salah, karena pada dasarnya setiap manusia bisa berubah karena keinginan dan memiliki bakat terpendam. Jika kamu gagal mendapatkan nilai yang baik dalam materi perkuliahan, kenalilah organisasi dan belajarlah, maka kamu akan mengerti dan bisa menjadi orang yang terbaik diantara yang terbaik.

×
Berita Terbaru Update