GEMARNEWS.COM , PIDIE - Dalam rakerda DPD NasDem Pidie ada yang menarik: Ketua DPW NasDem Aceh berpidato dalam bahasa Aceh.
Bahkan ia menjelaskan, mungkin banyak anak-anak muda bukan sekedar ada keenggan berbicara bahasa Aceh tapi juga banyak kosa kata bahasa yang tidak diketahui artinya lagi. Akhirnya, antara bahasa Aceh dan bahasa Indonesia menjadi bercampur aduk. Contohnya "Lon sering woe u gampong." Jadi kata "sering" itu dalam bahasa Aceh "kayeem".
Ketua DPW NasDem itu mengatakan, ia di rumah menggunakan bahasa Aceh. Ketiga anaknya, menurut Taufiqulhadi, yang semua lahir di Jakarta semua berbicara bahasa Aceh.Ia mengarakan, mengajukan tema Rakerda NasDem Pidie "Tabangun Nanggroe Maju, Meuadat dan Meudyuhu".
Sekretaris NasDem Aceh ,Tgk Jamaluddin, mengatakan, ia khawatir orang-orang Aceh banyak yang tdk tahu arti "Meusyuhu". Padahal "meusyuhu" itu artinya "terkenal". Ada seorang anak muda mengatakan, ia sering pulang ke Gelumpang Minyak. Kenapa sering pulang, tanyanya. Anak muda itu menjawab "Lon biasa woe u gampong karena rindu ureueng syik dan gampong."Saya yang bersimpati, berusaha memperbaiki bahasa Aceh sedikit. "Kon rindu tapi meusyen".
Taufiqulhadi menyerukan, semua kita di Pidie terus berupaya melestarikan bahasa Aceh. Pemerintah juga menjadi pihak yang paling bertanggung jawab.Bahasa itu kekayaan. Jika orang tua tidak mengajarkan anak-anak bahasa Aceh maka itu sama saja dengan memiskinkan anak.pungkasnya.