Mahasiswi Fisip UIN Ar - Raniry Banda Aceh
Gemarnews.com, Opini - Aceh Indonesia memiliki kekayaan SDA yang melimpah. namun, masyarakat Aceh kurang kreatif dalam mengelolanya karena ketidaksiapan SDM dalam mengelola dengan efektif. Menurut Dr Mustanir Yahya MSc mengatakan: "SDM yang lemah merupakan hasil dari rendahnya semangat masyarakatnya untuk mengkaji sains dan teknologi, Mengakibatkan tidak ada manajemen dalam perencanaan dan pengembangan yang menyeluruh terhadap SDM di Aceh" .
Berdasarkan data BPS provinsi Aceh. Aceh memiliki jumlah angkatan kerja diantaranya yang berkerja 2.364.666.00 jiwa, sedangkan pengangguran 150.116.00 jiwa dan jumlahnya 2.514.842.00 jiwa pada februari 2022. Lalu di fokuskan dengan Pasal 33 ayat (3) UUD 1945 menyatakan “Bumi, air dan kekayaan yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan sebesar-besarnya bagi kemakmuran rakyat”.
FARAH NADHIFA sebagai Mahasiswi Prodi Ilmu Administrasi Negera FISIP UIN Ar-Raniry berpendapat bahwa bahan mentah dari hasil SDA dapat diolah menjadi suatu produk yang mendapatkan mutu dan nilai jual yang lebih tinggi dibandingkan dengan menjual/mengekspor langsung bahan mentah hasil SDA, seperti biji kakao.
Petani aceh lazim mengekspor biji kakao padahal jika diolah menjadi cocoa powder, cocoa butter, pasta coklat, hingga lemak coklat itu bisa menarik daya saing industri pengolahan biji kakao karna daya tarik terhadap olahan coklat sangat tinggi dan mampu meningkatkan produksi olahan biji kakao.
Harapannya masyarakat lebih efektif dengan semaksimal mungkin dalam mengelola SDA dan pemerintah dapat meningkatkan mutu kinerja masyarakatnya dan mengevaluasi esensial produksi dan industri jasa kreatif guna untuk memperbaiki perekonomian dan mengurangi angka pengangguran. []
