Gemarnews.com, Tapaktuan - Puluhan eks Gerakan Aceh Merdeka wilayah Lhok Tapaktuan, khususnya Daerah II dan Daerah III mengadakan pertemuan guna membahas masalah internal KPA wilayah Lhok Tapaktuan, Sabtu (1/4/2023).
Kegiatan yang dilaksanakan di Pantai Ujung Bate, Kecamatan Pasie Raja itu dihadiri Pangda II, Pangda III, seluruh Pangsagoe wilayah Kluet Raya, para Ule Balang dan seluruh anggota KPA wilayah Kluet Raya.
Seluruh jajaran KPA Kluet Raya menolak surat keputusan komando pusat atas pengangkatan Nek Rayeuk alias Tgk Mukhlis dan Jawandra alias Wan Marinir sebagai pengurus KPA wilayah Lhok Tapaktuan.
Hal ini ditegaskan pada pertemuan yang diadakan oleh KPA Daerah II dan III yang dipimpin Panglima Daerah III, Jasadi.
Dalam sambutannya, salah seorang Peutuha Wilayah KPA Lhok Tapaktuan, Zulfata mengatakan, penolakan ini bukan tanpa sebab. Menurutnya, penolakan ini dikarenakan pengurus KPA Wilayah Lhok Tapaktuan tidak ada niat untuk menghimpun seluruh eks Kombatan GAM, sehingga ini dipandang hal yang tidak baik untuk keutuhan lembaga.
"Saya menyarankan agar KPA Daerah II dan III untuk membentuk KPA wilayah Kluet Raya, sebagai bentuk ketegasan kita sehingga ini menjadi PR bagi komando pusat agar serius menangani masalah internal KPA Wilayah Lhok Tapaktuan," tegas Zulfata.
Sementara itu, Jalaluddin alias Buyung Tangah mengatakan, Daerah II dan Daerah III KPA wilayah Lhok Tapaktuan tetap menolak kepengurusan dibawah Nek Rayeuk dan Jawandra.
"Kami tidak ingin KPA Wilayah Lhok Tapaktuan pecah. Namun, komando pusat juga harus serius menangani masalah ini, sehingga tidak meluas," ucapnya.
Oleh karena itu, sambungnya, Muallem harus menyelesaikan masalah ini secepat mungkin sehingga tidak bias.
"Kami berharap kepada Muallem agar masalah ini cepat ditangani agar tidak memunculkan masalah baru," terangnya.
Tidak hanya itu, Muallem dituntut untuk bertanggung jawab terhadap kekisruhan KPA Wilayah Lhok Tapaktuan.
"Ini bukan main-main, karena sudah lama KPA Wilayah Lhok Tapaktuan dibawah kepemimpinan Nek Rayeuk, KPA tidak solid dan terkesan dibiarkan," kata Mamak Sudir, salah seorang pentolan GAM saat itu, Minggu (2/4/2023).
Sambungnya, selama nek Rayeuk memimpin KPA Wilayah Lhok Tapaktuan, banyak terjadi kesenjangan, seperti tidak ada upaya untuk merangkul seluruh jajaran KPA Wilayah Lhok Tapaktuan.
Bahkan, menurutnya, saat ini KPA Wilayah Lhok Tapaktuan terbelah menjadi dua wilayah, dimana wilayah yang dimaksud adalah Aceh Tunong.
"Kalau tidak ada upaya penyelesaian dari komando pusat, dengan sangat berat, kami juga akan membentuk KPA wilayah Kluet Raya," tegas Mamak Sudir.
Zulfata juga mengamini apa yang disampaikan Sudirman. Menurutnya, persoalan kekisruhan KPA Wilayah Lhok Tapaktuan bukan main-main. Ini harus diselesaikan dan tidak ada solusi lain, selain mengganti pengurus KPA Wilayah Lhok Tapaktuan.
"Kami akan mempertahankan keutuhan KPA Wilayah Kluet Raya. Kalau tidak diselesaikan oleh Muallem masalah ini, maka secara resmi KPA Wilayah Kluet Raya akan kami bentuk," tegas Zulfata.
Iwan K Terpilih Sebagai Panglima KPA
Dalam pertemuan tersebut, seluruh jajaran Komite Peralihan Aceh Wilayah Lhok Tapaktuan, khususnya Daerah II dan Daerah III memutuskan untuk membentuk kepengurusan KPA Wilayah Lhok Tapaktuan pengganti Tgk Mukhlis alias Nek Rayeuk.
Pembentukan ini bukan tanpa sebab. Pasalnya, kebijakan ini dilakukan sebagai bentuk protes KPA Kluet Raya atas penolakan SK komando pusat yang mengangkat Nek Rayeuk sebagai Panglima Wilayah dan Jawandra sebagai Wakil Panglima Wilayah Lhok Tapaktuan.
Dalam rapat tersebut, seluruh anggota KPA yang hadir mendukung Iwan K alias Wan Beruang sebagai Panglima Wilayah Lhok Tapaktuan dari wilayah Kluet Raya.
"Setelah terbentuknya pengurus wilayah KPA Wilayah Lhok Tapaktuan dari Daerah Kluet Raya, maka apapun yang berhubungan dengan internal KPA diluar Daerah Kluet Raya, maka tidak diakui," tegas Aswadi, selaku Pangda II KPA Wilayah Lhok Tapaktuan. []
