Gemarnews.com, Lhoksukon – Center for Information of Sumatra Pasai Heritage (Cisah) menggelar acara samadiyah, menyantuni belasan anak yatim dan buka puasa bersama saat memperingati Haul ke-748 tahun wafatnya Sultan Al-Malik Ash-Shalih (Ramadan 696-1444 Hijriah), di Kompleks Makam Sultan Malikussaleh (Al-Malik Ash-Shalih) di Desa Beuringen, Kecamatan Samudera, Kabupaten Aceh Utara, Kamis, 06 April 2023, sore.
Kegiatan tersebut diawali salat Ashar berjemaah, dilanjutkan samadiyah yang dipimpin oleh waled Muzakir Blang Mee dan doa dibacakan oleh imum chik Samudera waled Abdullah, Setelah itu acara dilanjutkan dengan menyantuni belasan anak yatim usia sekolah dasar, dan sebelum tiba wakru berbuka dibuka diskusi ringan terkait sosok sang Sultan oleh peneliti Cisah Sukarna Putra.
Haul kali ini CISAH tidak menggaet intansi, maupun ormas lain, kita selenggarakan secara sederhana yang dihadiri oleh para pelestari sejarah, budayawan, dan juga dihadiri oleh perwakilan dari Muspika Samudera, ujar wakil ketua Cisah Sukarna Putra.
Putra, juga mengatakan pihaknya memperingati Haul Sultan Al-Malik Ash-Shalih secara rutin sejak tahun 2018. Dia menyebut kegiatan ini salah satu bentuk edukasi kepada masyarakat termasuk generasi muda Aceh tentang sosok Sultan Al-Malik sebagai peletak fondasi Kerajaan Islam Samudra (Sumatra) Pasai. Sang Sultan merupakan orang pertama yang menyebarkan agama Islam di Nusantara hingga Asia Tenggara.
Sultan Malik Ash-Shalih juga pemimpin pertama dalam perpolitikan Islam tertinggi untuk kawasan Asia Tenggara yang bergelar sultan. Sultan Al-Malik Ash-Shalih memiliki beberapa keistimewaan dalam masa kepemimpinannya sebagai founding father, peletak fondasi dasar dalam memangku dakwah untuk kawasan Asia Tenggara yang luas, dengan kepribadiaannya tersebut dan terus diikuti penerusnya.
Dalam diskusi singkatnya Sukarna Putra menjelaskan beberapa sifat yang melekat pada sosok Sultan Al-Malik Ash-Shalih yang terekam pada batu nisan bagian selatan pusaranya. Yakni, At-Taqiy (yang bertakwa), An-Nashih (pemberi nasihat), Al-Hasib (yang berasal dari keturunan terhormat), An-Nasib (yang terkenal), Al-‘Abid (ahli ibadah), dan Al-Fatih (sang pembebas).,(Red)