Notification

×

Iklan ok

Upaya Mahasiswa dalam Menjaga Kearifan Budaya Lokal di Daerah Aceh

Selasa, 18 April 2023 | 11.31 WIB Last Updated 2023-04-18T04:31:30Z
Oleh : Aisah
Fakultas Ilmu Administrasi Negara UIN Ar-Raniry
 


Gemarnews.com, Opini - Sebelum mambahas tentang kearifan budaya lokal yang ada di Aceh, kita perlu tau makna dari kearifan terlebih dahulu. Jadi yang dimaksud dengan kearifan budaya lokal adalah sesuatu pandangan hidup bahkan bisa dijadikan ilmu pengetahuan dari berbagai strategi kehidupan yang berwujud dalam bentuk budaya yang sering dilakukan oleh masyarakat lokal dari sebuah daerah tertentu. Masyarakat melakukan budaya lokal tersebut untuk menjawab berbagai masalah dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat.

Sedangkan kearifan budaya lokal di Aceh adalah budaya yang hanya dilakukan oleh seluruh masyarakat lokal Aceh. Dari zaman leluhur masyarakat Aceh sudah melakukan semua tradisi yang dilakukan terus menurus hingga sampai sekarang. Masyarakat Aceh yang sangat kental akan ajaran agama Islam selalu menyelipkan ajaran-ajaran agama Islam dalam setiap tradisi budaya lokal daerah.
 
Beberapa contoh kebudayaan Aceh yang masih dilakukan oleh masyarakat Aceh, antara lain:

A. Peusijuk, sebuah tradisi yang masih dilakukan sampai sekarang oleh masyarakat Aceh. Masyarakat Aceh melakukan tradisi Peusijuk ini untuk acara perkawinan, sebelum berangkat haji, kelahiran bayi, kematian dan berbagai acara selamatan lainnya. Adapun tujuan dari masyarakat Aceh melakukan tradisi Peusijuk ini adalah untuk mendo’akan segala hal-hal yang baik kepada orang-orang di acara tersebut.
 
B. Sumang, mungkin beberapa daerah Aceh tidak mengetahui tradisi Sumang ini namun di daerah Aceh Tengah yakni Gayo sering melakukan tradisi Sumang ini. Tradisi Sumang adalah acara yang dilakukan untuk tujuan agar manusia menjadi orang yang berpendidikan dengan akhlak yang mulia dalam bermasyarakat.

C. Meugang, tradisi ini sudah tidak asing lagi di telinga para masyarakat Aceh karena hamper seluruh bagian Aceh melakukan tradisi Meugang. Tradisi Meugang dilakukan ketika menyambut bulan suci Ramadhan, hari raya Idul Fitri dan hari raya Idul Adha. Meugang adalah acara masyarakat memasak dan memakan daging dengan kebersamaan keluarga masing-masing.

D. Uroe Tulak Bala, tradisi ini dilakukan hanya ketika masyarakat Aceh untuk menolak mara bahaya atau musibah dengan berdo’a meminta pertolongan kepada Allah SWT. dan biasanya masyarakat Aceh melakukan Uroe Tulak Bala pada bulan Safar.

Kebudayaan Aceh bukan hanya dalam bentuk tradisi-tradisinya saja, namun juga termasuk dalam bentuk kesenian. Berbagai macam kesenia yang ada di Aceh perlu kita para masyarakat bahkan mahasiswa menjaga dan mengenalnya. Kesenian Aceh yang dimaksud, antara lain:

A. Tari Saman yakni tarian yang dilakukan oleh 9 orang atau lebih yang dibawakan sambal duduk dan menepuk-nepuk telapak tangan dan dada hingga lantai. Makna tarian Saman adalah kepahlawanan, keagamaan hingga pendidikan. Tarian Saman sudah terkenal diberbagai negara luar Indonesia, salah satunya Korea. Tarian Saman pernah memenangi kejuaraan pada acara Global Gathering 2022 yang berlangsung di Busan, Korea Selatan.
 
B. Ratoh Jaroe yakni tarian yang sama dengan tarian saman namun maknanya berbeda. Makna dari tarian Ratoh Jaroe adalah perempuan yang Tangguh, kuat dan berani. Tarian Ratoh Jaroe juga sangat terkenal di luar negeri karena sudah mewakili acara Asian Games tahun 2018, pada saat itu tarian ini dimainkan oleh 1.600 penari yang berasal dari pelajar seluruh Indonesia. Dan juga banyak kesenian-kesenian Aceh lainnya seperti Rapai Geleng, Tarian Likok Pulo, Tari Seudati hingga Tarian Rencong dan lain-lainnya.

Penurut penulis, sebagai penerus budaya Aceh, para mahasiswa juga harus ikut berpartisipasi dalam upaya menjaga kearifan budaya lokal yang ada di Aceh. Para mahasiswa yang hidup di zaman yang bisa dikatakan sebagai generasi Z ini bisa menggunakan berbagai media sosial untuk mempromosikan budaya-budaya lokal Aceh agar bisa dikenal diseluruh Indonesia bahkan dunia. 

Para mahasiswa juga bisa mengadakan acara pentas seni atau pameran-pameran dengan menampilkan berbagai kebudayaan hingga kesenian yang di miliki oleh Aceh agar orang-orang juga tertarik untuk mengenal beragam budaya Aceh, bahkan bukan hanya orang-orang Aceh saja yang bisa menyaksikan acara pentas tersebut namun para turis yang berkunjung ke Aceh juga bisa menyaksikannya juga.

Penulis menambahkan upaya-upaya lain yang bisa dilakukan oleh mahasiswa untuk menjaga kelestarian kebudayaan lokal Aceh adalah dengan cara mengunjungi tempat-tempat bersejarah yang ada di Aceh agar kita para mahasiswa juga tau bagaimana asal mula perjuangan Aceh terdahulu dan siapa-siapa saja tokoh-tokoh atau pahlawan-pahlawan Aceh terdahulu yang telah memperjuangi Aceh, 

Para mahasiswa juga bisa belajar mengenal berbagai macam baju adat dari Aceh serta juga belajar akan tarian-tarian yang menjadi sebuah warisan bagi anak cucu kita nanti agar kita tidak melupakan segala hal yang termasuk kedalam tradisi Aceh, serta kita para mahasisa juga bisa melestarikan bahasa daerah kita yakni bahasa Aceh karena dari berbagai bagian aceh kita memiliki bahasa Aceh yang berbeda-beda.
×
Berita Terbaru Update