GEMARNEWS.COM , KOTA LANGSA - Keterbelakangan daerah yang diukur lewat indikator pembangunan salah satunya dipengaruhi oleh faktor konflik masa lalu yang menimpa Aceh dalam jangka waktu yang panjang. Hal itu disampaikan Mirza Fanzikri sebagai narasumber kegiatan rapat kerja Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) Aceh di Kota Langsa, 11 Mei 2023 yang diselenggarakan oleh Badan Kesbangpol Aceh.
Karena itu, kita tidak ingin kondisi konflik itu terulang kembali. "Banyak aspek pembangunan yang terhambat akibat konflik," ungkap Mirza yang juga anggota FKDM Aceh di hadapan 50 peserta dari berbagai unsur dari Kota Langsa, Aceh Timur, dan Aceh Tamiang.
Ia menguraikan, sejak dini potensi konflik itu harus diwaspadai agar tidak menjadi ancaman, tantangan, hambatan, dan ganguan bagi pembangunan. "Gejalanya harus sebisa mungkin dideteksi sejak skala yang paling kecil," ujar dosen FISIP UIN Ar - Raniry Banda Aceh itu.
Menurutnya, tanggungjawab itu harus sama-sama kita emban sesuai dengan peran masing-masing. Baik sebagai pemerintah, akademisi, dunia usaha, media, serta kelompok masyarakat. "Kita perlu mengadopsi filosofi sapu lidi dalam hal sinergitas," pungkasnya.
Mantan Ketua Umum HMI Aceh ini mengajak berbagai pihak yang hadir dalam kegiatan tersebut untuk membangun senergitas lewat koordinasi berjenjang lewat berbagai instansi dalam rangka menjaga stabilitas ketertiban dan keamanan menjelang tahun politik.
"Kita menghadapi tahun Pemilu yang penuh tantangan pada 2024 nanti dan tahapannya telah dimulai," ingatnya.
Dia mengungkapkan, tidak tertutup kemungkinan adanya potensi ancaman, tantangan, hambatan, dan ganguan. "Mulai dari tahapan pra pemilu hingga pasca pemilu, harus kita kawal bersama," ujarnya.
Fenomena seperti disintegritas penyelenggara, kecurangan, politik identitas, politik transaksional, hoax dan manipulasi suara perlu diantisipasi dampaknya.
Mirza menyampaikan pendidikan politik sangat penting untuk meminimalisir potensi konflik. "Kita perlu belajar dari Pemilu 2019 yang telah menyebabkan polarisasi sosial di level akar rumput, sedangkan di level elit adem-adem saja," ujarnya.
Sebagai kesadaran individual, kita memulai dari diri sendiri untuk tidak memproduksi dan menyebarkan hoax, menolak politik uang, kawal dan lapor kecurangan Pemilu.
Selain Mirza Fanzikri, pada kegiatan yang dilaksanakan di Aula Kesbangpol Kota Langsa tersebut juga menghadirkan Kapolres Kota Langsa dan Kepala Badan Kesbangpol Kota Langsa sebagai narasumber. ( * )