Dok. foto Penulis : Ahmat Sarkawi
GEMARNEWS. COM, OPINI - Pemilihan Umum (Pemilu) adalah proses pemilihan orang-orang untuk mengisi jabatan-jabatan politik tertentu. Jabatan-jabatan tersebut beraneka-ragam, mulai dari presiden, wakil rakyat di berbagai tingkat pemerintahan, sampai kepala desa. Dalam Pemilu, para pemilih dalam Pemilu juga disebut konstituen, dan kepada merekalah para peserta Pemilu menawarkan janji-janji dan programprogramnya pada masa kampanye.
Kampanye dilakukan selama waktu yang telah ditentukan, menjelang hari pemungutan suara. Setelah pemungutan suara dilakukan, proses penghitungan dimulai. Pemenang Pemilu ditentukan oleh aturan main atau sistem penentuan pemenang yang sebelumnya telah ditetapkan dan disetujui oleh para peserta, dan disosialisasikan ke para pemilih.
Salah satu peran penting yang harus diperankan oleh pemuda pasca Pemilu 2024 adalah menjaga stabilitas dan kedamaian di masyarakat. Dalam proses penghitungan suara dan penetapan hasil Pemilu, terkadang terjadi perbedaan pandangan dan pendapat yang dapat menimbulkan konflik.
Pemuda dapat membantu mengatasi hal tersebut dengan memperkuat solidaritas di antara masyarakat, dan menjaga keterbukaan dalam berdialog. Pemuda dapat menunjukkan keteladanan dan mengajak masyarakat untuk menyelesaikan perbedaan pendapat secara damai.
Di sisi lain, pemuda juga harus berperan aktif dalam memperjuangkan hak-haknya dan mengajarkan tentang bagaimana berpartisipasi aktif dalam kehidupan politik dan sosial. Pemuda harus belajar tentang sistem politik dan ekonomi yang berlaku di Indonesia dan mampu mendorong perubahan yang positif melalui dialog yang terbuka. Pemuda dapat mengajak masyarakat untuk memperhatikan hak-hak mereka dan menggunakan hak suara mereka di setiap kesempatan yang ada.
Mengajarkan nilai-nilai demokrasi dan mengembangkan partisipasi politik di kalangan pemuda akan menjadi kunci penting bagi kemajuan dan kestabilan Indonesia di masa yang akan datang.
Adapun cara untuk meningkatkan partisipasi pemuda dalam pemilu 2024, yaitu:
1. Memberikan edukasi tentang pentingnya hak suara dan dampak dari setiap pilihan yang dibuat.
2. Menjadi agen perubahan, Pemuda harus menjadi agen perubahan dalam memperbaiki sistem politik Indonesia. Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan masukan dan kritik konstruktif kepada para pemangku kebijakan agar sistem politik Indonesia dapat lebih baik lagi.
3. Memperjuangkan hak-hak minoritas, Pemuda juga harus memperjuangkan hak-hak minoritas dalam sistem politik Indonesia. Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan dukungan kepada calon-calon yang memiliki visi dan misi untuk memperjuangkan hak-hak minoritas.
4. Mendorong transparansi dan akuntabilitas, Pemuda harus mendorong transparansi dan akuntabilitas dalam penyelenggaraan Pemilu 2024. Hal ini dapat dilakukan dengan mengawal proses penghitungan suara dan melaporkan setiap pelanggaran yang terjadi.
5. Menggunakan teknologi untuk meningkatkan partisipasi, Pemuda dapat menggunakan teknologi untuk meningkatkan partisipasi pemilih muda pada Pemilu 2024. Salah satu contohnya adalah dengan membuat aplikasi atau platform digital yang dapat membantu pemilih muda untuk memahami proses Pemilu dan memberikan informasi tentang calon-calon yang akan bertarung pada Pemilu.
Namun, peran pemuda dalam pasca pemilu juga harus di dukung oleh lingkungan kondusif, pemerintah, institusi pendidikan dan masyarakat harus memberikan ruang dan kesempatan kepada pemuda untuk berpartisipasi
Dalam konteks pasca pemilu, peran pemuda dapat berdampak signifikan
dalam beberapa aspek berikut:
1. Partisipasi Politik dan Demokrasi: Setelah pemilu, penting bagi pemuda
untuk tetap terlibat dalam proses politik dan demokrasi. Mereka harus tetap aktif dalam diskusi dan debat publik, serta mengikuti perkembangan politik dan kebijakan negara. Partisipasi aktif ini penting untuk memastikan suara pemuda didengar dan kepentingan mereka
direpresentasikan dengan baik.
2. Kritik Konstruktif: Pemuda dapat berperan sebagai agen perubahan
dengan memberikan kritik konstruktif terhadap pemerintah dan kebijakan yang dijalankan. Mereka harus memantau kinerja para pemimpin terpilih dan memberikan umpan balik yang konstruktif agar pemerintah dapat memperbaiki kebijakan yang sudah ada dan mengatasi
masalah yang mungkin timbul pasca pemilu.
3. Advokasi dan Kebebasan Berpendapat: Pemuda juga dapat memainkan
peran penting sebagai advokat atau pembela isu-isu penting yang mereka anggap relevan dan mendesak. Dengan menggunakan kebebasan berpendapat mereka, pemuda dapat memperjuangkan hak-hak asasi manusia, isu-isu lingkungan, kesetaraan gender, dan masalah sosial lainnya.
Dalam era digital dan media sosial, pemuda dapat menggunakan
platform ini untuk menyuarakan pikiran mereka dan memperoleh dukungan yang lebih luas.
4. Keterlibatan Sosial dan Keberlanjutan: Pemuda dapat berperan dalam
keterlibatan sosial dan pembangunan berkelanjutan. Mereka dapat terlibat
dalam kegiatan sosial, seperti program kemanusiaan, aksi lingkungan, atau
kegiatan sukarela lainnya yang dapat memberikan dampak positif bagi
masyarakat dan lingkungan sekitar.
Pemuda juga dapat mengadvokasi
keberlanjutan dengan mempromosikan praktik ramah lingkungan dan
berkontribusi pada solusi perubahan iklim.
5. Pendidikan dan Keterampilan: Dalam pasca pemilu, pemuda juga harus
berperan dalam mengembangkan diri mereka sendiri melalui pendidikan
dan pengembangan keterampilan.
Mereka harus melanjutkan pendidikan
formal mereka atau mengikuti pelatihan dan program pengembangan
keterampilan untuk mempersiapkan diri mereka menghadapi tantangan
masa depan. Pendidikan dan keterampilan yang diperoleh akan memberikan pemuda daya saing yang lebih baik dalam dunia kerja dan memungkinkan mereka berperan aktif dalam pembangunan negara.
Penulis :
Nama : Ahmat Sarkawi
Kampus : UIN AR-RANIRY Banda Aceh
Jurusan : Ilmu Admimistrasi Negara
Fakultas : Ilmu Sosial dan Pemerintahan
Kecamatan : Bukit Tusam UKIT TUSAM
Kabupaten : Aceh Tenggara
