Genarnews. com, Sigli - Tak terasa sudah sebelas (11) bulan Pemilik Semboyan Salam Pidie Mulia menjalani tugasnya sebagai Penjabat Bupati Kabupaten Pidie. Dalam waktu singkat pemilik nama lengkap Ir. Wahyudi Adisiswanto M.Si., telah mengukir beberapa prestasi di bumi Serambi Mekkah ini.
Dilantik pada 18 Juli 2022 sebagai Pj. Bupati, pada 18 November 2022 Ditemukan Polio dan pada 10 Desember 2022 adanya perhelatan Akbar Pesta Olahraga PORA (XIV). Simak kerja keras Wahyudi Adisiswanto dalam membawa Pidie Sebagai Kabupaten Layak Anak.
Kabupaten Pidie merupakan salah satu Kabupaten yang masuk Verifikasi Lapangan Evaluasi Kabupaten Layak Anak (KLA) oleh Kemen PPPA - RI. Pertemuan tersebut dilaksanakan secara Daring melalui Zoom Meeting di Pendopo Bupati Pidie.
Kepada redaksi Penjabat Bupati Pidie Ir. Wahyudi Adisiswanto M.Si., mengatakan bahwa "kabupaten Pidie merupakan kabupaten Layak Anak. Hal ini dibuktikan dengan pembinaan 1000 Pesilat Cilik yang tampil pada Opening Ceremony PORA XIV 2022".
1000 pesilat cilik ini merupakan anak-anak yang bersekolah di kampung, kita didik dan bina untuk tampil di pesta tahunan Rakyat Aceh (PORA XIV).
Kabupaten Pidie juga sukses menyelenggarakan Program Pencanangan Imunisasi Polio. Alhamdulillah berhasil meraih penghargaan terbaik pertama pada Pekan Imunisasi Dunia 2023 yang langsung diserahkan oleh Menkes RI Budi Gunadi Sadikin.
Lahirnya Perpustakaan Bunda Literasi di Musem Tsunami menjadi bukti bahwa Kabupaten Pidie menjadi salah satu Kabupaten Layak Anak.
Pernyataan resmi ini disampaikan pada Rapat Zoom Meeting dengan Kementerian Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak RI pada (31/5/2023)
Hadir pada pertemuan tersebut Pj. Bupati Pidie Ir. Wahyudi Adisiswanto M.Si., Ketua PKK Pidie Ny Suaidah Sulaiman, Kadis P3AKB, Satuan Kerja Perangkat Kabupaten (SKPK), Lembaga dan mitra kerja terkait.
"Ini merupakan prestasi luar biasa yang patut kita syukuri" ungkap Pria yang sering bicara silat mencari kawan, shalat mencari tuhan.
"Keberhasilan Pidie meraih juara Umum pada PORA XIV merupakan berkat doa dan bimbingan ulama, juga sinergitas seluruh jajaran Forkopimda Pidie" Ucapnya.
Lanjutnya "Melatih 1000 anak yang rata-rata berusia 9 -12 tahun tentu membutuhkan kesabaran yang tinggi. Tanpa adanya kebersamaan dan sinergitas yang kuat tentu ini tidak akan berhasil".
Empat (4) bulan Wahyudi mengemban amanah sebagai Penjabat Bupati Pidie langsung dihadapkan dengan musibah temuan kasus Polio.
Tentu ini bukan kebetulan, Wahyudi dengan tenang langsung mencanangkan program tetesan manis (imunisasi) terhadap 1000 anak-anak silat. Program ini berhasil mencuri perhatian Kemenkes RI.
Lewat jargon tetesan manis sehingga program ini mampu mencapai target imunisasi yang diharapkan oleh Kemenkes RI. Keberhasilan ini juga berkat dukungan dan kerja sama antara Pemerintah, Ulama, tokoh masyarakat, pemuda, OKP dan Ormas-ormas Islam.
"Alhamdulillah program ini berjalan sukses, di awali dengan tetesan manis (imunisasi) 1000 pesilat cilik di Alun-alun kota Sigli hingga berlanjut ke sekolah yang tersebar dalam 23 kecamatan yang ada di Pidie" ucapnya.
Rasa kekeluargaan dan berkasih sayang yang selalu kami tanamkan pada anak-anak silat, sehingga membuahkan hasil maksimal yang akan mengantarkan Pidie sebagai Kabupaten Layak Anak, dalam perwujudan salam pidie mulia ucap mantan Kabinda NTB. ( * )