Dok.foto : Ketua Forkab, Muhammad.
GEMARNEWS. COM, PIDIE - Forum Kerukunan Anak Bangsa (FORKAB) mendukung langkah Pemerintah Kabupaten Pidie dalam menyelesaikan kasus Pelanggaran HAM Berat masa lalu di Rumoeh Geudong. Langkah ini tentunya di ambil berdasarkan kajian dan diskusi yang matang.
Kehadiran Presiden Jokowi pada 27 Juni nanti dalam agenda Kick Off Penyelesaian HAM Berat masa lalu di Rumoeh Geudong. "Kami ikut senang kepada Pj. Bupati Pidie yang mampu bekerja dalam sunyi di kabupaten bekas Deklarasi Gerakan Aceh Merdeka".
"Niatnya kan untuk menghilangkan dendam pada generasi muda Aceh, khususnya Pidie, sudah tepat langkah yang di ambil membangun Mesjid" Ucap pria berkulit hitam ini.
Ditemui oleh redaksi pada Sabtu 24/6 Ketua FORKAB Muhammad menegaskan bahwa "bukan Rumoeh Geudong yang di hancurkan, namun lebih ke pembersihan puing-puing sisa Rumoeh Geudong yang di bakar pada 1998".
"Jadi kami harap, jangan sebarkan opini-opini yang bisa memecah belah persatuan masyarakat" tegasnya.
Kami mengajak kepada kepada ketua KPA, juru bicara KPA untuk saling bergandengan tangan membangun Pidie. Mari sucikan hati bersihkan jiwa untuk Pidie Mulia.
Aceh (Pidie) ini milik kita, selaku civil society untuk tidak mewariskan dendam kesuma kepada anak cucu kita nanti.
Kita tanamkan pada generasi Pidie ini narasi-narasi positif, pak Wahyudi sering mengatakan, "mau tau Indonesia belajar Aceh, mau tau Aceh belajar Pidie, Pidie memimpin Indonesia". Nah narasi-narasi ini kan membangkitkan semangat anak Pidie untuk lebih giat belajar.
"Semestinya kita syukur terhadap apa yang sudah dilakukan Pak Wahyudi, beliau bukan orang Pidie, Namun jiwa dan ruh nya terpatri nama Pidie Mulia" tutupnya .