GEMARNEWS. COM, PIDIE - Pj. Bupati Pidie Ir. Wahyudi Adisiswanto, M.Si. menggelar silaturahmi dan temu ramah bersama Kaukus Pemuda Pidie, Ulama Muda dan Kepala SKPK dalam jajaran pemerintahan Kabupaten Pidie, pada Selasa malam (05/9/2023) di Pendopo Bupati Pidie.
Silaturahmi dan temu ramah ini juga menggalang masukan dari tokoh Aceh Dr. Ir. Azwar Abubakar dalam mengembangkan sektor pendidikan dan pariwisata di Kabupaten Pidie.
Acara yang dikemas dalam bentuk Forum Group Discussion (FGD) ini bertujuan menyelaraskan persepsi dalam pembangunan Pidie ke depan.
Penjabat Bupati Pidie Wahyudi Adisiswanto dalam temu ramah mengatakan Pidie sangat istimewa.
Bahkan dalam forum-forum resmi rapat penting dengan para Menteri, Wahyudi sering menyampaikan kalau mau belajar Indonesia belajarlah Aceh, kalau mau belajar Aceh belajarlah Pidie.
"Pidie ini adalah tanah Aulia, ada keberkahan di tanah Pidie ini, maka keterlibatan Pemuda dan Ulama dalam pembangunan sangatlah penting".
Dalam pidatonya Wahyudi juga memuji kerja cepat para Pemuda, Santri dan Ibu-ibu karena sukses menyambut kedatangan Presiden RI Joko Widodo ke Pidie. Hal ini sangat berbeda sekali ketika saya mengamankan kedatangan Presiden saat menjadi Kabinda di NTB.
"Yang pantas mendapatkan Apresiasi dari Pemerintah Pusat adalah Pemuda, santri dan ibu-ibu" ungkapnya.
Wahyudi juga mengisahkan bahwa tahapan-tahapan dalam menjalankan pemerintahan di Pidie diibaratkan seperti mengangkat sebuah pedang pusaka. Pedang pusaka ini harus diangkat, dibersihkan, di asah dan ditunjukkan ketajaman pedang pusaka.
"Hal ini mesti di lakukan bersama-sama, keterlibatan Pemuda dan Ulama sangat penting dalam jalannya pembangunan di Pidie" Ujarnya.
Maka Wahyudi mengidentifikasi permasalahan ini dengan membagi tahapan kerja dalam empat Triwulan. Semua tahapan ini sudah dilakukan dan sudah disampaikan ke Pusat.
"Tahapan yang ke empat adalah dengan membangun Pondasi yaitu Akhlak.
Kekuatan sebuah bangsa itu bisa di ukur dari akhlak" jelasnya.
Wahyudi mengibaratkan dalam membangun Pidie ini diibaratkan seperti membangun sebuah rumah, yang pertama harus di bikin adalah pondasi, kemudian kontruksi, kamar-kamar dan drainase.
Seandainya sewaktu-waktu Pidie di terjang badai, masyarakat Pidie sudah bisa berteduh dan berlindung di rumah dari bencana.
"Kalau pondasi kuat, seandainya di terjang badai rumah tidak akan rubuh" tuturnya.
Tahun kedua menjabat Pj. Bupati Pidie akan menancapkan pondasi yaitu kembali ke agama, silaturahmi dan dibawah bimbingan alim ulama.
Hal ini dilakukan secara terstruktur, sistematis dan masif. Ini yang mau kita kembangkan di Pidie agar menjadi sebuah rumah yang siap di huni dengan aman dan nyaman menjadi Baldhatun Thaiyibatun Warabbun Ghafur.
Sementara itu Ulama Muda Pidie Dr. Tgk. Imran Abubakar dalam Forum Group Discussion mengatakan bahwa Wisata Dayah yang dicanangkan oleh Pak Wahyudi belum ada di tanah air, ini harus kita dukung dan dikonsep secara matang.
"Wisata Dayah untuk memperkenalkan identitas Pidie. Pidie berbeda dengan kabupaten kota yang lain. Maka diperlukan kelapangan hati dan bahu membahu dalam membangun Pidie" jelasnya
Wisata Religi sudah sering kita dengar, Dayah tidak ada di tempat lain, hanya ada di Aceh. Maka ini sebuah kemajuan dalam tatanan wisata terbaru, melihat demografi Pidie yang tidak autentik dengan daerah transit.
Cara kerjanya sederhana yaitu dengan gotong royong.
"Konsep wisata Dayah adalah silaturahmi, kembali ke agama dan di bawah bimbingan ulama, menirukan ucapan Pj. Bupati".
"Ini yang harus di kampanyekan, agar orang di luar penasaran dengan nama destinasi Wisata Dayah"
"Kearifan lokal ini harus di rawat dan di pupuk agar perputaran ekonomi juga ada di Dayah, kerja ini merupakan kerja Pemuda dan Santri dengan stakeholder, Tujuan wisata Dayah adalah untuk mencairkan ketegangan Psikologi" jelasnya.
Sementara itu Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Eeformasi Birokrasi periode 2011-2014 Dr. Ir. Azwar Abubakar mengatakan bahwa
Pemuda jangan banyak melihat kebelakang, teruslah lihat ke depan.
"Diskusi kita selama ini lebih menarik pada hal hal yang tidak penting. Sepanjang sejarah Aceh, kita hanya terlena dengan hal-hal kecil, sehingga yang terpenting terlewatkan".
"Jangan terkonsentrasi keistimewaan dalam undang-undang berpendapat, pendapat pun bisa diterima bisa tidak, sekarang Aceh khususnya Pidie saatnya bicara solusi bukan bicara masalah" jelasnya.
Aceh punya kekhususan dan keistimewaan dalam mengatur sektor pendidikan dan agama, ini harus di manfaatkan agar Aceh mampu bangkit ke depan.
Dalam sambutannya Azwar Abubakar juga berpesan untuk Pemuda Pidie wajib punya Roundonw, agar target kehidupan yang diharapkan tercapai.
Sektor Pendidikan Aceh berada di urutan nomor 26 dari 38 propinsi yang tersebar dari Sumatra hingga Papua. Aceh punya kekhususan dalam bidang pendidikan, bagaimana kita manfaatkan kekhususan ini dalam membangun pendidikan di Aceh terutama Pidie jelasnya.
Di Aceh ada 11 Perguruan Tinggi Negeri, apa yang bisa diberikan untuk memperbaiki pendidikan kita di Aceh khususnya Pidie dewasa ini.
"Aceh punya potensi, namun tidak dimanfaatkan, untuk itu Pidie di bawah Kepemimpinan Pak Wahyudi Adisiswanto mari pemuda Pidie diskusikan pikiran-pikiran dalam pembangunan Pidie ke depan" tutupnya.
Samsul Azhar Plt. Sekda Pidie juga menyampaikan bahwa akan "menyelenggarakan pemerintahan yang baik dan bersih dengan menjalankan program-program pro rakyat. Pemerintahan tidak boleh terhenti, kemasyarakatan tidak boleh terhenti dalam ruang dan waktu" pungkasnya.
Kegiatan temu ramah di akhiri dengan sesi tanya jawab, serta menerjemahkan ide-ide, gagasan yang telah diimplementasikan pada Triwulan pertama maupun Triwulan ke empat untuk kemajuan Pidie ke depan.
Untuk diketahui bahwa kegiatan temu ramah ini langsung di pandu oleh Penjabat Bupati Pidie Bapak Ir, Wahyudi Adisiswanto, M.Si.,
Hadir dalam pertemuan tersebut Pj. Bupati Pidie Ir. Wahyudi Adisiswanto. M.Si., Dr. Ir. H. Azwar Abubakar Menpan RB 2011-2014, Plt. Sekda Pidie., Drs. Samsul Azhar, Plt Kaban Kesbangpol Bahrul Walidin, SH. M.Si., Asisten II Urusan Ekonomi Pembangunan Ir. H. Tarmizi, Kepala MUQ Tgk. Dr. Imran Abubakar. M.Sy, Ketua Umum Sirul Muhtadin Tgk. Afiddin, Tgk Mukarram, Kepala SKPK. ( * )