BANDUNG, GEMARNEWS.COM - CEO CV. Smart Batik Indonesia, Miftahudin Nur Ihsan menjadi salah satu praktisi yang berkolaborasi dengan Politeknik Negeri Bandung (Polban) pada Program Praktisi Mengajar Angkatan 3 Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.
Program ini merupakan inisiasi dari Kemendikbudristek untuk mendorong agar lulusan perguruan tinggi lebih siap untuk masuk ke dunia kerja melalui kolaborasi aktif praktisi ahli dengan dosen agar tercipta pertukaran ilmu dan keahlian yang mendalam antarsivitas akademika di perguruan tinggi dan profesional di dunia kerja.
Kepala Program studi pada mata kuliah Proyek Usaha Kecil 2 (B2B) Jurusan D-4 Administrasi Bisnis Dr. Mukaram, M.Ed.M didampingi oleh Ivon Sandya Sari Putri, S.ST., MBA. menyampaikan bahwa “kuliah ini merupakan kuliah lanjutan dari Proyek Usaha Kecil 1 untuk memberikan wawasan dan pengalaman berbisnis kepada mahasiswa.”
“pengalaman riil dari praktisi bisnis akan sangat dibutuhkan untuk dapat mempertajam dari proyek bisnis yang dikerjakan mahasiswa, misalnya berkaitan dengan cara menentukan harga yang tepat, strategi pemasaran yang sesuai, dan penyusunan proposal bisnis untuk pendanaan.” Ungkapnya.
Skema kolaborasi yang dilakukan adalah dengan pembelajaran daring dan luring dengan total empat pertemuan. Dua pertemuan pertama, Ihsan melakukan pembelajaran secara luring di Kampus Politeknik Negeri Bandung pada tanggal 5 dan 6 Oktober 2023. Pada pertemuan pertama, Ihsan membahas terkait dengan perencanaan bisnis dan potensi pendanaan yang dapat diakses mahasiswa untuk mengembangkan bisnisnya.
Sementara pembahasan di pertemuan kedua lebih mengarah ke strategi penentuan harga dan strategi pemasaran yang dapat dilakukan mahasiswa untuk meningkatkan penjualan bisnisnya. Di akhir pertemuan, Ihsan juga memberikan tugas ke mahasiswa untuk membuat target penjualan dua mingguan serta langkah-langkah harian yang akan dilakukan mahasiswa untuk mencapai target tersebut.
Ihsan merasa senang karena pada dua pertemuan ini, mahasiswa-mahasiswa kelasnya sangat kooperatif dan sangat antusias mengikuti pembelajaran. Produk-produk yang dijual juga sangat menarik, seperti sambal, mochi, aneka keripik, yoghurt, aneka camilan, dan produk-produk fesyen. Diskusi pembelajaran di kelas berjalan dengan sangat baik. Bahkan beberapa mahasiswa lakukan sesi konsultasi terkait bisnis yang sudah dijalankan. (Agusnaidi B)