Dok. foto : Muhammad Fadli, Ketua BEM STIKes MNI Sigli.
GEMARNEWS.COM , PIDIE - Masuknya imigran Rohingya ke Aceh mulai menimbulkan masalah sosial di masyarakat. Penolakan terjadi di hampir semua daerah yang menjadi pintu masuk para imigran rohingya tersebut.
"Terbaru terjadi di Kota Sabang. Sekitar 139 imigran rohingya dipulangkan kepada Pemerintah Kota Sabang, karena masyarakat tidak mau menampung dan juga menolak secara tegas kedatangan imigran tersebut." kata Muhammad Fadil, Ketua BEM STIKes MNI Sigli kepada Gemarnews.com, Rabu, 6/12/2023.
Muhammad Fadil mengungkapkan bahwa pihaknya sangat menyayangkan sikap pemerintah yang tidak tegas terhadap imigran Rohingya, padahal Indonesia tidak memiliki kewajiban untuk menerima pengungsi,
"Baru-baru ini sebanyak 343 imigran Rohingya juga mendarat lagi di desa Kule, Kabupaten Pidie. Kedatangan imigrasi rohingya juga membuat warga sekitar merasa tidak nyaman, karena tingkah laku mereka yang tidak bisa diatur, sampai ada yang melakukan tindakan kriminal" jelas Muhammad Fadil.
Ditambahkan bahwa para mahasiswa menolak dengan tegas kedatangan imigran rohingya dan meminta pemerintah untuk menindak dengan tegas dan segera memindahkan para imigran tersebut, dan jika tidak segera dipindahkan, maka kami para Mahasiswa yang akan memindahkan ke kantor pemerintahan Kabupaten Pidie.
"Ditambah lagi pernyataan dari UNHCR yang mengatakan masih banyak kapal sedang dalam perjalanan menuju wilayah aceh, sedangkan warga Aceh menolak keras kehadiran imigran Rohingya tersebut" ungkap Muhammad Fadil
"Ini sudah seperti pengaturan yang sudah dibuat sehingga imigran rohingya bisa dengan mudah masuk, patut dipertanyakan pihak keamanan laut apakah tidak melakukan pengawasan dengan ketat sehingga hal ini selalu terulang keluar masuk warga asing" pungkasnya.
Laporan: Fohan Muzakir