Penulis : Muhammad Syawal Djamil
GEMARNEWS. COM, OPINI - Dalam dunia politik, tidak jarang ditemui berbagai macam strategi dan taktik yang digunakan oleh para politisi untuk memperoleh popularitas dan dukungan publik. Salah satu strategi tersebut dikenal sebagai politik gimmick, yang mengacu pada kegiatan atau pernyataan politik yang dilakukan semata-mata untuk menarik perhatian publik atau mempengaruhi opini mereka, tetapi seringkali tidak memiliki substansi yang kuat.
Politik gimmick dapat mengambil berbagai bentuk, mulai dari pembuatan janji-janji karismatik yang tidak realistis hingga tindakan dramatis yang dilakukan di depan publik. Meskipun eksistensinya telah dikenal sejak lama, terutama dalam konteks kampanye politik, politik gimmick semakin populer dengan kemajuan media sosial dan penyebaran informasi yang cepat.
Namun, pertanyaan yang muncul adalah apakah politik gimmick memberikan manfaat nyata bagi masyarakat atau justru merugikan? Beberapa pendapat berbeda telah muncul dalam mengulas fenomena ini.
Para pendukung politik gimmick berpendapat bahwa strategi semacam ini efektif dalam menarik perhatian publik yang seringkali tidak terlalu tertarik dengan isu-isu politik yang kompleks. Menurut mereka, dengan menggunakan gimmick, politisi dapat mengkomunikasikan pesan mereka dengan gaya yang menyenangkan dan menarik, sehingga lebih mudah untuk diterima dan dicerna oleh masyarakat. Gimmick juga dapat memperbesar visibilitas politisi dalam kancah politik dan meningkatkan kehadiran mereka di media massa, yang pada gilirannya dapat meningkatkan kesadaran publik terhadap isu-isu tertentu.
Namun, para kritikus politik gimmick berpendapat bahwa strategi semacam ini hanya memperkuat kecenderungan populisme dan politik yang berbasis pada retorika kosong. Mereka berpendapat bahwa gimmick tidak memberikan pemahaman yang memadai tentang masalah politik yang kompleks, dan lebih cenderung memicu reaksi emosional daripada pemikiran kritis. Aspek hiburan dari politik gimmick juga dapat mengalihkan perhatian publik dari isu-isu serius yang membutuhkan solusi konkret.
Selain itu, politik gimmick juga dapat merusak kepercayaan publik terhadap politikus dan sistem politik secara keseluruhan. Ketika janji-janji yang dibuat hanya sebagai strategi kampanye, dan tidak diikuti dengan tindakan konkrit, publik merasa diperdaya dan kehilangan keyakinan terhadap para politisi. Hal ini dapat menyebabkan apatis politik yang dapat berdampak negatif pada kualitas demokrasi dalam jangka panjang.
Dalam era digital ini, politik gimmick mungkin akan semakin mendominasi panggung politik. Namun, perlu diingat bahwa politik yang berkualitas membutuhkan pemimpin yang dapat melakukan lebih dari sekadar trik-trik sementara. Bukan hanya tampilan dan retorika yang penting, tetapi substansi dan integritas dalam memperjuangkan kepentingan publik. Masyarakat juga harus mampu membedakan antara politik gimmick dan tindakan nyata, dan mengharapkan pemimpin yang memegang teguh nilai-nilai demokrasi dan kepentingan masyarakat.
Penulis : Muhammad Syawal Djamil
Aktivis Muda Pidie