Foto Penulis : Dr. Ainal Mardhiah, S.Ag, M.Ag
GEMARNEWS.COM , OPINI -
Allah ciptakan segala sesuatu berpasangan, ada laki-laki ada perempuan, ada suami ada istri, ada siang ada malam, ada sakit ada sehat, ada sedih ada senang, ada yang kelebihan harta ada yang kekurangan, semua ada pasangannya.
Pasangan adalah pelengkap, penutup kekurangan bagi yang lainnya. Jika ada siang untuk bekerja, maka ada malam untuk beristirahat dan beribadah. Jika ada sedih untuk bersabar ada senang untuk bersyukur. Jika ada yang kelebihan harta, itu untuk membantu orang yang kekurangan harta. Inilah Harmonisnya kehidupan yang Allah tetapkan untuk saling melengkapi.
Makna Berbagi (Berinfaq)
"Berbagi" yang dimaksud dalam tulisan ini adalah berinfaq yaitu menghadiahkan, memberikan sesuatu kepada orang lain guna menutupi kebutuhannya baik berupa uang, makanan, minuman dan lain sebagainya.
Keutamaan Berbagi (Berinfaq)
Ada banyak keutamaan berinfaq Allah sebutkan dalam Al-Qur'an dan Hadis, antara lain saya tuliskan berikut ini:
1. Mendatangkan Cinta Dari Semua Orang
Pastinya orang yang senang berbagi (berinfaq) dia akan dicintai oleh banyak orang, apalagi jika berbaginya dengan tulus, berbagi kepada yang tidak mampu, berbagi dengan sembunyi-sembunyi atau terang-terangan. Berbagi tanpa mengharap balasan ataupun penghargaan dalam bentuk apapun.
2. Mendapat Balasan Kebaikan yang serupa.
Tidaklah sesuatu yang dilakukan atau diucapkan, kecuali akan kembali kepada yang melakukannya. Melakukan kebaikan, tentunya akan kembali kebaikan. Berbuat keburukan tentu akan kembali yang serupa tentunya yaitu keburukan.
Sebagaimana janji Allah, bahwa setiap kebaikan akan di balas dengan kebaikan serupa atau yang lebih baik tentunya. Inilah bentuk perdagangan dengan Allah yang tidak pernah merugi dan tidak pernah rugi.
"Allah melipatgandakan (pahala) bagi siapa yang Dia kehendaki. ( QS. Al-Baqarah: 261)."
3. Satu Kebaikan Allah Balas Dengan 700 Kebaikan.
"Perumpamaan orang-orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah adalah seperti (orang-orang yang menabur) sebutir biji (benih) yang menumbuhkan tujuh tangkai, pada setiap tangkai ada seratus biji. Allah melipatgandakan (pahala) bagi siapa yang Dia kehendaki. Allah Mahaluas lagi Maha Mengetahui."
Macam-Macam Harta Dan Kelebihan Yang Bisa Disedekahkan.
Dalam Al-Qur'an Dan Hadis disebutkan hal-hal yang bisa dinfaqkan kepada orang lain, antara lain sebagaimana berikut ini:
1. Berinfaq Harta
Harta yang di maksud adalah segala bentuk harta benda yang menjadi hak miliknya yang sah. Harta dalam bentuk uang, benda-benda, makanan, minuman, pakaian, tanah kebun, tanah sawah, emas perak, binatang ternak atau harta apapun dalam bentuk lainnya yang kita miliki dan miliknya sah.
Tidak boleh berinfaq harta orang lain yang ada sama kita, atau di titip sama kita tanpa seizin yang memiliki harta.
2. Berinfaq Do'a
Jika tidak memiliki harta, bukan berarti kita tidak bisa berinfaq. Ada jenis lain dari berinfaq yang bisa kita lakukan yaitu mendo'akan kebaikan bagi orang lain.
"Doakan manusia supaya terhindar dari keburukan, maka itu termasuk sedekah yang kamu sedekahkan untuk dirimu." (Hadits shahih, diriwayatkan Al Bukhari dan Muslim dalam bab Al-Iman, Ahmad, dan Al Baihaqi).
3. Senyum Di Hadapan Saudaramu.
Ada lagi infaq yang lebih mudah yaitu memberikan senyum yang tulus kepada orang dekat atau semua orang terutama kepada saudara, sesama muslim.
Senyummu di depan saudaramu adalah sedekah bagimu” (Sahih, HR Tirmidzi no 1956).
4.Membaca tasbih dan tahmid nilainya seperti sedekah, dan pada istrimu juga terdapat amal sedekah."
"Dari Abu Dzar berkata, beberapa shahabat berkata kepada Rasulullah. Wahai Rasulullah, orang-orang kaya itu mengumpulkan banyak
pahala.
Mereka shalat sebagaimana kami shalat, mereka puasa sebagaimana
kami puasa, dan mereka bersedekah dengan kelebihan harta mereka (sementara kami tidak bisa bersedekah.
Beliau bersabda: Bukanlah Allah telah menjadikan sesuatu yang bisa kalian sedekahkan ? Sesungguhnya setiap
tasbih (subhanallah) adalah sedekah, setiap takbir (Allahuakbar) adalah sedekah, setiap tahmid (Alhamdulillah) adalah sedekah, setiap tahlil (Laa Ilaha Illallah) adalah sedekah, menyeru kepada kebaikan adalah sedekah,
mencegah kemunkaran adalah sedekah, dan bersetubuh dengan istri juga sedekah.
Mereka bertanya, Wahai Rasulullah, apakah jika diantara kami menyalurkan hasrat biologis (kepada istri) juga mendapat pahala ? Beliau
menjawab, Bukankan jika disalurkan pada yang haram, dia berdosa, maka jika disalurkan pada yang halal, dia mendapatkan pahala (HR. Muslim)
Penulis : Dr. Ainal Mardhiah, S.Ag, M.Ag
Dosen Pascasarjana UIN Ar Raniry Banda Aceh.