Sunathrone Seal ini merupakan pengembagan dari kemajuan di dunia perawatan luka, penutupan luka adalah salah satu langkah penting dari sirkumsisi dan menjahit adalah metode penutupan luka yang paling umum digunakan.
Proses menjahit membutuhkan waktu yang sangat lama untuk tindakan dan meningkatkan risiko infeksi dan pendarahan berulang.
Lem Jaringan adalah
metode yang aman dan efektif untuk menutup luka yang dipilih ,mereka juga hemat biaya danmembantu mencegah infeksi.
Idealnya, luka harus kurang dari 4 cm, tidak terkontaminasi atau
terinfeksi dan memiliki tepi kulit yang tidak di bawah tekanan.
Luka harus ditutup dalam waktu 12 jam.
Metode baru penutupan luka telah diperkenalkan untuk mengatasi masalah ini, terutama di sirkumsisi, terutama lem jaringan cyanoacrylate.
Bukti akan menunjukkan bahwa penggunaan lem jaringan cyanoacrylate dikaitkan dengan management nyeri dan penyembuhan luka pada
sirkumsisi.
Apalagi sirkumsisi modern sekarang mengemukakan hasil yang kosmetik dan presisi.
Lem jaringan telah digunakan dalam operasi secara eksperimental sejak pertengahan 1960-an; mereka secara resmi disetujui oleh Us Food and Drug Administration (FDA) untuk penggunaan bedah pada tahun 1998.
Pada awal 1964, Eastman Kodak mengajukan permohonan ke FDA untuk penggunaan lem cyanoacrylate dalam operasi; formula ini digunakan oleh Dr. Harry Coover selama Perang Vietnam untuk menutup luka dada atau luka terbuka lainnya sampai pasien dapat dibawa ke rumah sakit militer.
Perekat bedah adalah area yang sangat menarik dan menjanjikan untuk Sirkumsisi Modern.
Lem dengan sifat perekat yang kuat dalam kondisi bedah bisa sangat berguna.
Beberapa lem, seperti Sunathrone Seal®, digunakan untuk jahitan kulit.
Penutupan luka sering di anjurkan dan digunakan untuk penyembuhan luka dan juga menghasilkan laporan kosmetik yang dapat diterima. Walaupun jahitan tradisional dan juga strip perekat telah dahulu digunakan.
Lem kulit aman dan efektif tetapi pada luka-luka tertentu. Lem kulit adalah berbahan medis cyanoacrylates .
Derivat (senyawa turunan) dengan rantai panjang kurang reaktif dan lebih kuat.
Sediaan tersedia dalam formulasi monomer cair yang bereaksi dengan formaldehida pada kontak dengan kulit atau permukaan lainnya.
Polimerisasi ini menghasilkan reaksi eksotermik untuk membuat jembatan
sambil menjadi pengikatt kulit.
Produk saat ini semuanya efektif dan tidak beracun dan menghasilkan ikatan yang lebih kuat. Satu studi telah menunjukkan bahwa sifat perekat saat ini
memiliki kekuatan mendekati atau setara dengan jahitan 4/0 nilon dalam penutupan luka intracuticular.
CYANOACRYLATES : Produk sintetis yang digunakan sebagai perekat jaringan yang kuat untuk penggunaan eksternal saja. Formula kimia untuk cyanoacrylate dalam penggunaan medis adalah 2-octyl-cyanoacrylate.
Ini adalah satu-satunya lem bedah yang disetujui oleh FDA untuk digunakan pada manusia. Ini adalah monomer cair, ketika mereka bersentuhan dengan zat dasar atau cair menjadi lem kuat yang mirip dengan jahitan.
Mereka memiliki sifat unik seperti bakteriostatik, bio-degradable dan bio kompatibel.
Umur simpan (Suhu kamar): 12 bulan (belum dibuka), setelah dibuka- 1 bulan
Setiap cyanoacrylate individu memiliki viskositas yang bervariasi untuk pilihan oleh operator tindakan.
Keuntungan menggunakan Skin Adhesive Glue ( Lem Jaringan) : Tidak meninggalkan bekas seperti pada jahitan dan hasil lebih kosmetik, Mengurangi nrasa trauma atau takut terhadap jahitan, Lem akan lepas sendiri setelah 5-10 hari, akan menciptakan suasana yang lembab jika diaplikasikan pada luka dengan itu secara otomatis merupakan balutan luka modern dengan suasana moist nya, tanpa rasa sakit, bakteristatik dan bio-degridable.
Untuk kekurangan menggunakan lem jaringan ini adalah : Cairan serosa dan eksudat luka dapat menumpuk di bawah luka karena lem ini bersifat tahan air seperti pelastik sehingga beresiko
infeksi jika tidak di bersihkan dengan benar. Hanya bias di gunakan untuk luka yang superfisial atau permukaan dan tidak panjang.
Jika digunakan pada luka bagian dalam akan mengakibatkan peradangan pada sub kutan tersebut. Tidak di anjurkan untuk penggunaan di areal mata dan kekurangan yang lainnya adalah harga yang masih mahal.
Lem jaringan ini juga memiliki keterbata san juga dalam penggunaannnya, diantaranya : masih ada laporan sensasi seperti terbakar di beberapa merk tertentu (biasanya ini bukan untuk manusia, tapi untuk hewan).
Dapat mengakibatkan dehiscence luka (luka kembali terbuka di karenakan regangan kulit yang kuat).
Ada juga yang bereaksi sensitif terhadap lem jaringan ini dan dilaporkan 10 % mengalami dermatitis allergik terhadap senyawa kimianya. Dan sangat tidak
dianjurkan pada kulit yang selalu mengalami traksi atau tarikan yang berlebihan, ini akan mengakibatkan bisa terbuka kembalinya luka.
Penulis : dr. Andi Tanwir
Penulis Buku & Konsultan Sunat Creator Sunathrone Indonesia