GEMARNEWS.COM , OPINI - Pj Gubernur Aceh sebelum ini Achmad Marzuki resmi diganti Bustami Hamzah. Hal ini ditandai dengan dilantiknya Bustami Hamzah sebagai Pj Gubernur Aceh oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian atas nama Presiden RI. Prosesi pelantikan berlangsung di aula Kemendagri RI, Jakarta, Rabu 13 Maret 2024.
Kini pertanyaan muncul, Rakyat Aceh dapat apa setelah Bustami Hamzah dilantik?
Kita tidak mau kehadiran Bustami Hamzah sebagai tampuk pimpinan Aceh hanya untuk mengakomodir kepentingan para pejabat, anggota dewan, kelompok tertentu & sebahagian orang di Aceh sahja.
Beek Peuraè APBA lagee heut droe (jangan sampai APBA dibagi sesuka hati), kalau toh akhirnya rakyat tetap menderita, apa arti Bustami Hamzah yang katanya putra Aceh jadi PJ Gubernur.
Ada keinginan mendasar warga di gampong-gampong agar "Dana Otonomi Khusus (Otsus) tidak lagi di kelola pemerintah Aceh tapi dikelola gampong," saat perang berkecamuk rakyat menderita, jangan sampai ketika damai tiba pejabat ambil untungnya.
Rakyat juga butuh ke sejahteraan dan kebahagiaan, ini harus di ketahui Bustami Hamzah dan para konco-konconya.
"Beek gadeuh ingat (jangan hilang ingatan), Aceh milik bersama, Aceh itu dibangun dengan darah para syuhada," tolong hargai rakyat.
Harap-harap jangan sampai dengan pelantikan Bustami Hamzah, Aceh kembali dirundung malang, "rakyat terabaikan, pejabat dan pihak tertentu yang selalu kenyang-kenyang," kami sebagai rakyat hanya bisa mengingatkan saja.
Rakyat tak akan lupa siapa Bustami Hamzah dan apa yang sudah dilakukannya untuk Aceh saat Ia memimpin Kepala Badan Pengelolaan Keuangan Aceh (BPKA) sekaligus Komisaris Utama Bank Aceh Syariah saat itu.
TARMIZI AGE adalah Pemerhati Aceh di Jakarta