Laporan: Fohan Muzakir
GEMARNEWS.COM, LHOKSEUMAWE - Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kota Lhokseumawe mengajak generasi muda berperan dalam mengawal pelaksanaan Pilkada 2024 di Kota Lhokseumawe mendatang.
Hal ini disampaikan oleh Wakil Ketua PMII Lhokseumawe, Khatami menyatakan Pilkada serentak 2024 adalah hari di dimana masyarakat akan menentukan pilihannya, baik Gubernur dan Wakil Gubernur, Walikota dan Wakil Walikota maupun Bupati dan Wakil Bupati.
"Begitupula kita pemuda atau masyarakat yang ada di kota Lhokseumawe, kita akan menentukan sama-sama pilihan terbaiknya karena nasib kita akan di tentukan oleh siapa pemimpin yang kita pilih nantinya" ujar Khatami dalam keterangan rilisnya yang diterima Gemarnews.com, Selasa, 6/4/2024.
Lanjut Khatami, mengingat peran pemuda sangatlah penting dalam menentukan nasib Kota Lhokseumawe untuk 5 tahun ke depan.
"Generasi muda merupakan enditas penting yang dapat mempertahankan eksistensi dan pengaruh dari sebuah kebijakan yang dilakukan pemimpin" jelas Mahasiswa Uniki ini.
Khatami menambahkan, bahwa pentingnya peran generasi muda dalam menyokong pilkada 2024 kita harus cerdas dalam bertindak serta selektif dalam memilih pemimpin.
"Riwayat hidup dari calon pemimpin dapat dijadikan patokan dalam melihat cara memimpin, prestasi ataupun kebijakan yang telah dilakukan sebelumnya" ungkapnya.
Khatami juga menjelaskan bahwa pemuda jangan bersikap ikut arus dan oportunis.
"Pemuda dapat
berpartisipasi pada
pemilu dengan real, selektif memilih pemimpin yang kapabel, aspiratif dan akomodatif" ucapnya.
Kalau kita lihat datanya, lanjut Khatami, jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) di Kota Lhokseumawe 133.574, dan sekitar 55% di dominasi oleh generasi pemuda milenial.
"Maka pemilih dari kalangan millenial anak muda bakal punya kekuatan besar dalam menentukan pemimpin yang mampu membangun infrastruktur, pendidikan, kesehatan dan SDM lainnya untuk Kota Lhokseumawe" imbuhnya.
"Maka peran penting pemuda dalam menyikapi situasi mengawal penuh jalannya Pilkada 2024 khususnya di Lhokseumawe yang bisa dilakukan dengan melakukan gerakan serta tindakan yang dapat meminimalisir kecurangan Pilkada seperti pelanggaran kampaye, penyalahgunaan data ataupun kecurangan lainnya" pungkasnya.