Notification

×

Iklan ok

Pj. Bupati Pidie Launching Program Gerakan Ibu-Ibu Majlis Ta'lim

Minggu, 07 Juli 2024 | 16.35 WIB Last Updated 2024-07-07T09:35:40Z
GEMARNEWS.COM , PIDIE - Penjabat Bupati Pidie Ir. H. Wahyudi Adisiswanto, M.Si mengumpulkan ibu-ibu Majlis Ta'lim, terdiri dari Badan Kontak Majlis Ta'lim (BKMT), Pengurus PKK Pidie, dan Majlis Sirul Mubtadin di Pendopo Bupati Pidie pada Minggu (7/7/2024). Hadir dalam pertemuan tersebut Ketua PKK Pidie Ny. Hj. Suaidah Sulaiman, Plt. Asisten 1, Asisten 2, Asisten 3, Kadis Pendidikan, Kadis DSI, Kepala Bappeda, Ormas dan OKP Perempuan, Aktifis Perempuan dan pimpinan Sirul Mubtadin Pidie Abi. H. Afiddin.

Dalam sambutannya Pj. Bupati Pidie mengutip Hadist riwayat Bukhari Muslim bahwa Seorang Sahabat bertanya siapa yang paling mulia di bumi Ya Rasul, Rasulullah menjawab Ibu. Jawaban itu diucapkan Rasul sebanyak tiga kali. 

"Berdasarkan hadist tersebut maka perlu keterlibatan Ibu-ibu dalam setiap agenda pembangunan daerah" ucapnya. 

Wahyudi juga menjelaskan "bahwa Ibu-ibu ada tiang negara, apabila rusak ibu-ibu maka rusaklah negara". 

Wahyudi menuturkan bahwa ada lima data Negatif yang sedang terjadi di Pidie. Walupun Pidie masuk dalam katagori terbaik dalam hal pengelolaan keuangan, Kesehatan, Stunting dan Olahraga. 

Kelima hal ini sudah disampaikan saat RPJM dan RPJP. 

Menurutnya data Negatif pertama adalah ada 500 kasus cerai gugat, hal ini masuk dalam 80% saat tahun 2022, namun pada 2023 angka ini turun drastis. Hal ini dipicu akibat dari kekerasan dalam rumah tangga. 

"Kedua masih tingginya angka Stunting, ketiga berdasarkan data dari lapas bahwa masih tingginya kasus Narkoba pada anak-anak.

Wahyudi juga menuturkan bahwa "data Negatif selanjutnya adalah Kriminal anak-anak sedangkan yang kelima adalah homoseksual" jelasnya. 

Wahyudi menuturkan berdasarkan data dari Dinas Kesehatan bahwa kasus Homoseksual ada 84 kasus, 80 kasus masuk katagori Hiv dan 4 kasus sudah masuk pada katagori Aids.

Menurutnya bahwa kelima data Negatif ini sangat dipengaruhi dari keluarga, kekerasan dalam rumah sebagai faktor yang mendominasi terjadinya lima data Negatif tersebut. 

Cikal bakal persoalan kekerasan dalam rumah tangga dipengaruhi oleh faktor judi, apalagi dewasa ini maraknya Wi-Fi gratis mengakibatkan masyarakat mudah mengakses situs judi online.

Wahyudi juga menjelaskan bahwa judi ini berkaitan dengan minuman keras, mencuri dan maksiat lainya. Inilah cikal bakal persoalan dalam rumah tangga.

Stunting tidak hanya persoalan fisik, tetapi masuk juga faktor Psikologis. Wahyudi mengklasifikasikan tiga tipe anak, anak kuat, anak lemah, dan ketiga anak pengecut. Ketiga persoalan ini bermuara di rumah tangga. Persoalan Psikologi ini lebih dominan dari Fisik.

Ancaman generasi Pidie adalah Lima data tersebut. Untuk itu kita mesti antisipasi terhadap persoalan tersebut. 


Wahyudi bahwa Prinsip Dasar dari Konsep dasar kebijakan pemerintah dalam membangun Pidie adalah membangun Akhlak. Dan gerakan ibu ibu nantinya bertugas membangun, membina dan mengawal akhlak generasi muda yang tentu saja beralaskan pada Silaturahim, Berpegang pada Agama dan dibawah Bimbingan para alim Ulama.

Secara teknis akan dikembangkan secara terstruktur, sistematis dan massif dengan pola adik asuh mulai tingkat SD SMP SMA sampai perguruan tinggi sampai pada tingkat desa.

Diakhir sambutannya Pj Bupati Pidie H. Wahyudi Adisiswanto berharap adanya kolaborasi anta organisasi ibu ibu yang ada yaitu Pengurus PKK, Badan Kontak Majlis Ta'lim (BKMT) dan MT Sirul Mubtadin yang tentu saja didukung oleh seluruh organisasi perempuan yang ada.( * ) 
×
Berita Terbaru Update