GEMARNEWS.COM , PIDIE - Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Pidie mengapresiasi dan menghargai penetapan hari jadi kabupaten Pidie saat Seminar Raya penetapan hari jadi Pidie. Abu Ismi Ilot selaku Ketua MPU Pidie hadir dalam Seminar Raya yang dilaksanakan pada Rabu (31/7/2024) di Oproom Kantor Bupati Pidie.
Abu Ismi sendiri tidak mengetahui kapan Pidie lahir, untuk itu Abu Ismi sangat menghargai dan mengapresiasi guru-guru yang sudah mengkaji sejarah lahirnya Pidie. Hal ini disampaikan saat berlangsungnya seminar raya penentuan hari jadi Pidie.
Abu Ismi juga menjelaskan bahwa filosofi kata _Uram Meuputa Ujong Meuputie_ (pangkal berputar pucuk terkilir) artinya orang Pidie pintar-pintar.
Banyak daerah-daerah yang di pemimpin orang Pidie. Coba di tanya siapa orang daerah lain yang pernah menjadi pemimpin di Pidie, tidak ada, kecuali Pak Wahyudi.
"Hanya Pak Wahyudi Adisiswanto lah orang luar daerah yang bisa dan berani memimpin orang Pidie" ucap Abu Ismi yang juga Ketua MPU Pidie.
Abu Ismi menyampaikan bahwa kita Pidie kemanapun kita pergi selalu diskreditkan. Satu hal yang sering menjadi buah bibir orang luar _Pidie Nasi dan Air di hitung_. Asumsi demikian menurut Abu Ismi salah kaprah.
Abu Ismi menjelaskan bahwa makna sebenarnya dari kata tersebut bukanlah hitung-hitungan uang, tetapi jiwa sosial dan berbagai orang Pidie sangat tinggi. Karena mayoritas orang Pidie perantau dan pedagang ujarnya.
Untuk melawan Stigma tersebut adalah dengan kata-kata _Salam Pidie Mulia_ ucap Abu Ismi.
"Apabila perlu memahami Orang Pidie, maka menikahlah sama orang Pidie. Dua tahun tidak perlu bawa pulang beras dan ikan ke rumah mertua, boleh pulang tanpa membawa apa-apa" ucap Abu.
"Ini bermakna bahwa orang Pidie sangat besar Sosialnya terutama untuk menantu. Nasi dan air di hitung selama dua tahun, dalam dua tahun tersebut kita sudah siap membangun kehidupan bersama keluarga" tutupnya. ( * )