YOGYAKARTA, GEMARNEWS.COM - Sekretaris Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Muhammad Sayuti,
M.Pd., M.Ed., Ph.D. kembali menyinggung terkait riuh resah mengenai keputusan
PP Muhammadiyah yang menerima izin pengelolaan usaha (IUP) tambang dari
pemerintah.
Pada momen Kopdarnas Serikat Usaha Muhammadiyah (SUMU) di SM Tower
Yogyakarta, Sabtu (21/9/2024), Sayuti menegaskan bahwa kader khususnya anak
muda Muhammadiyah agar berpikiran terbuka dan pikirannya tidak 'spion', istilah
yang disebutnya berarti melihat masa lalu.
"Bapak ibu kita harus open minded, terbuka, anak muda
Muhammadiyah belajar di tempat yang baru, pergaulan yang demikian yang luas,
masa pikirannya spion terus, kapan majunya," kata Sayuti yang juga menjadi
Sekretaris Tim Tambang PP Muhammadiyah.
Dia mengingatkan bahwa Muhammadiyah memiliki nilai-nilai unggul
yang sudah teruji oleh sejarah selama ratusan tahun dalam sepak terjang di
bangsa ini. Sayuti menjelaskan bahwa yang paling penting dibangun adalah
Muhammadiyah yang harus masuk di sektor-sektor baru, termasuk di sektor
tambang.
Menurutnya orang Muhammadiyah jangan memandang rendah kemampuan,
potensi, dan kekuatan persyarikatan dalam mengelola tambang. Dia menyebut
terlalu banyak ketakutan ketika PP Muhammadiyah memutuskan untuk mengambil izin
tambang.
"Loh Allah bilang 'kuntum khaira ummatin ukhrijat lin-nas'.
Kalau kuntuk khaira umma masa enggak bisa ngurusin tambang, masa gak bisa, iya gak?
Kata Pak Syafiq, ngurus negara aja bisa, masa ngurus tambang gak bisa?,"
imbuhnya.
Namun dia mengeklaim bahwa pernyataan ini bukan bagian dari
kampanye tim tambang dan disambut dengan gelak tawa para hadirin di forum itu.
Sayuti juga mengiyakan bahwa Muhammadiyah yang disebut oleh SUMU bisa
lebih hebat dari 9 naga.
“Muhammadiyah
itu naga paling atas, nah problemnya itu naganya sedang tidur, nah ke depan
Muhammadiyah itu ke depan harus lebih optimis melihat zaman. Ini PR terbesar LP
UMKM Muhammadiyah untuk membuka lembaran baru bahwa anak-anak muda harus mau
merintis hal-hal baru, membuka jalur-jalur baru, syaratnya tadi semua rintisan
Muhammadiyah itu terukur, konsisten kemudian kita tekuni bersama-sama,”
ujarnya.