Kegiatan Ini Di Hadiri Sekretaris Deputi V Menko PMK Ir. Gatot Hendrarto, M.Sc. , Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Lampung Prof. Dr. H. Sudarman, M.Ag. , Bupati Pesawaran Hi. Dendi Ramadhona |
GEMARNEWS.COM, LAMPUNG - Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Lampung bersama Komunitas Petani Organik (KPO) Berkemajuan selenggarakan Temu Raya Petani Organik sebagai gerakan massal pertanian organik wujudkan revolusi mental di bidang pertanian menuju kemandirian pangan dengan tema Membumikan Organik Selamatkan Bumi pada 12 September 2024 di Desa Sriwedari, Kecamatan Tegineneng, Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung.
Acara dihadiri Sekretaris Deputi V Menko PMK Ir. Gatot Hendrarto, M.Sc. , Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Lampung Prof. Dr. H. Sudarman, M.Ag. , Bupati Pesawaran Hi. Dendi Ramadhona K, S.T.,M.Tr.IP. , KPO Berkemajuan Roeslan MC, dan tamu undangan lainnya.
Pada awal acara dimulai dengan ceremony panen padi organik oleh tamu undangan dan dilanjutkan dengan pengalungan selamat datang oleh Bupati Pesawaran kepada Sekretaris Deputi V Menko PMK.
Acara tersebut dimeriahkan dengan stand bazar Kelompok Wanita Tani (KWT) Desa Sriwedari, Petani Melon Hidroponik Haikal, Jamu Sehat Tanaman (JST) JATAM, Madu Suhita, BerasMu, LSPro UPTD BPMKP Provinsi Lampung, dan PHONSKA.
Dalam acara tersebut tampak antusias petani tidak hanya dari Desa Sriwedari, namun juga komunitas petani dari kabupaten lain yang turut hadir dalam acara tersebut seperti Jamaah Tani Muhammadiyah (JATAM) Lampung, JATAM Kabupaten Pesisir Barat, JATAM Kabupaten Lampung Tengah, dan JATAM Kabupaten Lampung Timur.
Roeslan mengawali acara dengan memaparkan awal mula penanaman padi organik mulai dari 5.000 m2 dan mendirikan kelompok petani, kemudian menjadi komunitas petani dikarenakan anggotanya yang banyak dan bertempat tidak di satu daerah.
“Ini didampingi oleh Majelis Pemberdayaan Masyarakat Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Lampung. Dengan banyaknya antusias petani untuk menjadi petani organik, sehingga tahun 2016 dari lahan organik yang awalnya 5.000 meter persegi menjadi 20.000 meter persegi yang berada diberbagai lokasi,” ujarnya.
Dijelaskan juga saat ini KPO Berkemajuan bersama MPM PWM Lampung memperluas petani organik ke beberapa wilayah kabupaten di Provinsi Lampung, diantaranya Lampung Timur, Lampung Tengah, Tulang Bawang Barat, dan yang akan datang di Krui.
“Dalam perjalanan selama ini dan kedepan banyak yang dirasakan oleh kami, sehingga kami membutuhkan banyak support dan dukungan dari berbagai pihak untuk dapat bergerak bersama-sama membumikan organik baik dari pemerintah pusat melalui kementerian, pemerintah daerah, akademisi, lembaga riset, perbankan, serta pihak terkait lainnya hingga dalam tahap pemasarannya berhasil,” tambah Roeslan.
Disampaikan juga hasil panen padi organik mencapai 9,6 ton per hektar dibandingkan dengan padi yang menggunakan pupuk kimia hanya mencapai 6,9 ton per hektar. “Kami merasa bangga dengan hasil padi organik ini, tetapi kami menyayangkan untuk pemasaran masih kurang lancar, dan ini kami membutuhkan support para pemangku kepentingan,” tutup Roeslan.
Selanjutnya dilakukan penandatanganan MoU Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Provinsi Lampung dengan Kepala Cabang BCA Syariah Lampung yang disaksikan Bupati Pesawaran dan Sekretaris Deputi V Menko PMK.
Sudarman menyampaikan apresiasi kepada para petani yang hebat, yang luar biasa, yang kerja tanpa lelah tidak pernah dilihat orang, tidak pernah disanjung orang, tidak pernah diberi penghargaan dan sertifikat tetapi bapak dan ibu petani yang membuat bangsa Indonesia tetap eksis sampai kapan pun.
“Apresiasi dan penghargaan serta ucapan terimakasih yang setinggi-tingginya kepada bapak dan ibu petani sebagai soko guru masyarakat Indonesia,” ujarnya.
Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Provinsi Lampung juga berharap pencerahan dan pendampingan dari Bupati Pesawaran kepada para petani baik secara regulasi dan finansial sehingga petani bisa lebih berkembang, tumbuh maju, unggul, dan membanggakan.
Sudarman juga menekankan kepada Sekretaris Deputi V kemenko PMK terkait petani yang memiliki inisiatif dan berjuang sendiri. Dengan lahan terpisah-pisah sudah terkumpul 20 hektar di Provinsi Lampung. “Jika kita semua bergerak, 20 hektar itu dalam waktu dekat akan menjadi 20.000 hektar di Provinsi Lampung,” tutupnya.
Dalam sambutannya Dendi Ramadhona menyampaikan dukungan penuh pada pertanian organik di Sriwedari. “Saya dan jajaran Pemerintah Daerah Kabupaten Pesawaran khususnya Dinas Pertanian akan mensupport penuh pertanian organik khususnya di daerah ini terlebih dahulu,” jelasnya.
Ia juga menyebutkan beberapa kendala yang mempengaruhi hasil produksi petani, seperti pengairan di Desa Sriwedari yang merupakan daerah tadah hujan. “Saya sudah ada program dan disini saya akan berikan program sumur dangkal 1, sumur dalam 1, berikut pipanisasi,” tambahnya.
Gatot Hendrarto menyampaikan gerakan ini mencerminkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pelestarian lingkungan dan penyediaan pangan berkualitas melalui konsep pertanian organik. Gerakan ini mengandung makna bahwa sangat penting membengun kesadaran dan sikap optimis menatap masa depan bangsa dengan memperkuat peran nyata seluruh elemen masyarakat.
“Kegiatan Petani organik ini dapat menjadi salah satu aksi nyata mendukung kemandirian pangan melaui pertanian organik yang sangat bermanfaat mendukung penyediaan pangan sehat bagi masyarakat termasuk kontribusi dalam upaya menanggulangi stunting,” kata Gatot.
Lalu pada akhir acara ditutup dengan pembuatan pupuk organik cair (POC) yang pada praktiknya di tinjau langsung Sekretaris Deputi V Menko PMK, PWM Lampung, Bupati Pesawaran, dan tamu undangan yang hadir.
Saat praktik tersebut dijelaskan tahap-tahap pembuatan dengan bahan-bahan yang mudah didapatkan disekitar dan dijelaskan juga manfaat yang dihasilkan dari POC tersebut.