TAKENGON,
ACEH TENGAH - Penjabat (Pj)
Bupati Aceh Tengah, Subhandhy, AP, M.Si menjamu Ketua Umum
Pengurus Pusat Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia (Pordasi), Triwatty
Marciano beserta rombongan di Pendopo Bupati Aceh Tengah. Pertemuan ini membahas kesiapan sarana dan prasarana serta teknis
penyelenggaraan cabang olahraga pacuan kuda pada Pekan Olahraga Nasional (PON)
XXI Aceh-Sumut 2024.
Dalam sambutannya,
Pj. Bupati Subhandhy menyampaikan harapannya agar penyelenggaraan pacuan kuda
di Lapangan Pacu Kuda H.M Hasan Gayo, Kecamatan Pegasing, berjalan sukses. Ia
juga menegaskan bahwa penunjukan Aceh Tengah sebagai tuan rumah pacuan kuda di
PON kali ini merupakan kehormatan besar bagi masyarakat.
“Kita bersyukur atas
penunjukan Aceh Tengah sebagai tuan rumah cabang olahraga pacuan kuda. Ini
bukan hanya bermanfaat bagi infrastruktur daerah, tetapi juga berpotensi besar
dalam mempromosikan budaya lokal dan mengangkat nama Aceh Tengah,” kata
Subhandhy.
Ia menambahkan,
dalam rangka memperkenalkan budaya lokal, selain lomba pacuan kuda kelas
prestasi, akan diselenggarakan juga pacuan kuda tradisional sebagai kelas
tambahan. “Selain pacuan kuda kelas prestasi, kita rencanakan lomba pacuan kuda
tradisional untuk mengangkat budaya lokal. Tentu, menjadi tuan rumah juga akan
membawa manfaat ekonomi bagi masyarakat sekitar,” tambahnya.
Mengenai persiapan
sarana dan prasarana, Subhandhy menyatakan bahwa berbagai kendala telah
ditangani secara optimal. Beberapa masalah seperti kekurangan air dan listrik
telah diatasi melalui penambahan tandon air dan kerja sama dengan PLN. Selain
itu, tempat parkir dan pengelolaan sampah juga telah dipersiapkan dengan baik
untuk mendukung kelancaran event.
Ketua Umum Pordasi
Pusat, Triwatty Marciano, memberikan apresiasi tinggi terhadap kesiapan Aceh
Tengah, dan menyebut Lapangan Pacu Kuda H.M Hasan Gayo sebagai lapangan pacuan
kuda terbaik di Indonesia saat ini. Ia juga mendukung penuh pelaksanaan kelas
tambahan pacuan kuda tradisional.
“Lapangan ini adalah
yang terbaik se-Indonesia. Lomba pacuan kuda tradisional sangat menarik untuk
menonjolkan kearifan lokal. Namun, kita harus memperhatikan keselamatan joki,
kuda, dan penonton,” ujar Marciano.
Selain itu, Marciano
menyoroti beberapa hal teknis yang perlu diperhatikan, seperti pengelolaan
parkir, distribusi air, penempatan UMKM, serta kebersihan sampah kotoran kuda.
Ia juga menekankan bahwa sampah kotoran kuda dapat dimanfaatkan sebagai pupuk,
yang bernilai ekonomis jika dikelola dengan baik.
Sebagai bentuk
dukungan, Triwatty Marciano secara simbolis menyerahkan 125 medali untuk kelas
tambahan pacuan kuda tradisional, yang diterima langsung oleh Pj. Bupati Aceh
Tengah. Lomba tersebut diharapkan diikuti oleh sekitar 75 kuda tradisional
sebagai bagian dari tes event menjelang pelaksanaan PON XXI Aceh-Sumut.
Pj. Bupati Subhandhy
menutup pertemuan dengan menyatakan kesiapan pemerintah daerah dalam mendukung
penuh penyelenggaraan event nasional ini. “Kami siap memberikan dukungan penuh
dan berharap seluruh pihak, baik panitia, peserta, maupun pengunjung, dapat
berkolaborasi untuk memastikan event ini berjalan lancar dan sukses,” tutupnya.
Dengan
penyelenggaraan PON di Aceh Tengah, diharapkan olahraga pacuan kuda semakin
berkembang, dan sekaligus menjadi ajang promosi budaya serta potensi daerah
kepada masyarakat nasional. (Fasya Harsa/Diskominfo/red)