Penulis: Laily Tsaniyah Mahasiswa Universitas Malikussaleh
Victim blaming merujuk pada sikap menyalahkan korban atas kejadian yang menimpa mereka, yang sering kali terjadi dalam konteks kekerasan seksual dan kekerasan berbasis gender.
Victim blaming di lingkungan kampus merupakan masalah serius yang seringkali terjadi ketika korban pelecehan atau kekerasan seksual disalahkan atas apa yang mereka alami.
Misalnya, mereka dituduh "memancing" kejadian tersebut karena cara berpakaian, sikap, atau pilihan tempat dan waktu. Hal ini bisa memperburuk trauma korban dan membuat mereka enggan untuk melapor atau mencari bantuan.
Di sisi lain, victim blaming juga menandakan bahwa ada kurangnya pemahaman tentang kekerasan seksual dan hak-hak korban. -ujar laily selaku mahasiswa Psikologi Unimal.
Penting bagi kampus untuk melakukan edukasi dan sosialisasi yang tepat mengenai pelecehan seksual serta memastikan ada mekanisme yang aman bagi korban untuk melapor dan mendapatkan dukungan.
Penting juga untuk mengubah budaya kampus yang mengedepankan empati dan dukungan terhadap korban, serta mendorong lingkungan yang mempromosikan kesetaraan dan keadilan.
Hal ini bisa dilakukan melalui pelatihan tentang kesadaran gender, kerja sama dengan organisasi yang peduli pada isu ini, serta pembuatan kebijakan yang berpihak pada korban.
Berikut adalah beberapa dampak utama dari victim blaming yang dapat mempengaruhi kesehatan mental mahasiswa:
1. Rasa Malu dan Bersalah
Mahasiswa yang menjadi korban sering kali merasa malu dan bersalah atas kejadian yang menimpa mereka. Mereka mungkin berpikir bahwa mereka sendiri yang menyebabkan atau berkontribusi pada situasi tersebut, yang dapat menyebabkan perasaan rendah diri dan ketidakberdayaan
2. Kecemasan Berlebih
Victim blaming dapat menyebabkan kecemasan yang berlebihan. Korban mungkin merasa tertekan dan takut untuk bersosialisasi, sehingga mengganggu interaksi sosial mereka dan memperburuk kondisi kesehatan mental, Ketidakpastian mengenai reaksi orang lain terhadap pengalaman mereka dapat memperburuk kecemasan ini.
3. Penurunan Harga Diri
Dampak lain dari victim blaming adalah penurunan harga diri. Mahasiswa yang mengalami stigma akibat victim blaming sering kali merasa tidak berharga, yang dapat mengakibatkan hilangnya rasa percaya diri dan motivasi untuk berpartisipasi dalam kegiatan sosial atau akademik.
4. Isolasi Sosial
Korban victim blaming cenderung menarik diri dari lingkungan sosial. Mereka mungkin menghindari interaksi dengan teman-teman atau rekan-rekan karena takut akan penilaian negatif, yang dapat memperburuk perasaan kesepian dan isolasi.
5. Hambatan dalam Pemulihan
Victim blaming juga dapat menghambat proses pemulihan korban. Ketika korban merasa tidak didukung oleh lingkungan sekitar, mereka mungkin enggan untuk mencari bantuan atau melaporkan kasus yang dialami, sehingga memperpanjang trauma yang dialami.