GEMARNEWS.COM, BANDA ACEH - Dr Suharjono, Ketua Pengadilan Tinggi (KPT) Banda Aceh setelah memimpin upacara peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-96, melakukan pengambilan sumpah dan pelantikan Abdul Azis, MH sebagai Wakil Ketua PT Banda Aceh menggantikan Isnurul Syamsul Arief yang mutasi menjadi WKPT Pontianak, Kalimantan Barat. 28/10/2024.
Acara yang khidmat tersebut turut dihadiri oleh WKPT Medan, para Hakim Tinggi dari PT Medan, Hakim Tinggi dari PT Banda Aceh, para pejabat struktural, pejabat fungsional, ibu-ibu Dharmayukti Karini serta para undangan lainnya.
Memulai kata sambutannya, Dr Suharjono, KPT Banda Aceh menegaskan bahwa apa yang terjadi baru-baru ini begitu tercela dan memalukan. Kejadian buruk itu telah mencoreng citra Mahkamah Agung yang telah dibina puluhan tahun lamanya. Ini merusak kepercayaan publik. Semoga hal ini tidak akan pernah terjadi di Aceh. Oleh karena itu, saya tegaskan di Pengadilan Tinggi yang memayungi seluruh Pengadilan Negeri se-Aceh, marilah kita semua membangun integritas dan kualitas baik oleh para Hakim Tinggi, Kepaniteraan, maupun pihak Kesekretariatan, tegas Suharjono.
Selanjutnya Suharjono, menyampaikan apresiasi kepada Abdul Azis yang telah diambil sumpah dan dilantik barusan. Semoga dapat bekerja baik mengoptimalkan kinerja PT Banda Aceh yang baru-baru ini sukses memperoleh nilai A terhadap Sistem Akuntabilitas Kinerja Instasnsi Pemerintah (SAKIP) yang kedua kalinya. SAKIP merupakan system yang mengintegrasikan perencanaan, penganggaran dan pelaporan kinerja. Yang semua itu dirancang untuk mencapai tujuan manajemen organisasi sehingga menjadikan institusi pengadilan tinggi yang akuntabel, efesien, efektif dan responsive terhadap masyarakat.
Pada acara pelantikan tersebut, Abdul Azis yang baru saja dilantik menyampaikan kebahagiaannya atas kepercayaan Pimpinan Mahkamah Agung yang memberikan Amanah kepadanya sebagai Wakil Ketua Pengadilan Banda Aceh. Didampingi istri tercintanya, bapak 4 (empat) orang anak menyampaikan bahwa dia sudah pernah bertugas di Aceh dalam waktu belasan tahun. “Jadi, bagi saya ditugaskan ke Aceh seperti pulang kampung saja. Dan, saya mohon arahan dan bimbingan dari Yang Mulia bapak KPT untuk mengoptimalkan performance PT Banda Aceh ini yang sudah mencapai prestasi A terkait SAKIP”, ujar pria berusia 60 tahun kelahiran Asahan Sumatera Utara.