Notification

×

Iklan ok

Mafindo-IPM Solo Edukasi Remaja tentang Demokrasi Sehat Berbasis Cek Fakta

Minggu, 06 Oktober 2024 | 10.20 WIB Last Updated 2024-10-06T03:20:45Z


 

SOLO, GEMARNEWS.COM - Masyarakat Anti-Fitnah Indonesia (Mafindo) Soloraya bersama Pimpinan Daerah Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PD IPM) Kota Solo berkolaborasi mengedukasi para pemilih pemula agar bisa membangun demokrasi sehat melalu cek fakta, Sabtu (5/10/2024).  

 

Pada Mini Workshop Bertema “Demokarsi Sehat Melalui Cek Fakta” ini para pemilih pemula yang terdiri dari aktivitas IPM dan Forum Osis Solo belajar bersama tentang relasi antara informasi yang sehat dengan demokrasi yang sehat.

 

Pada acara yang diselenggarakan di Pusdiklat Darmo Tjahjono Perguruan Muhammadiyah Solo ini, para peserta mendapatkan dua materi. Pertama tentang “Informasi Sehat, Demokrasi Sehat” dengan pemantik diskusi Sholahuddin, relawan Mafindo Soloraya. Kedua, materi “Cek Fakta” yang disampaikan oleh Fact Checker Mafindo, Luthfiyah Oktari Jasmien.

Narasumber pertama, Sholahuddin, mengajak diskusi secara interaktif dengan peserta tentang demokrasi yang sehat. Dia mengatakan ada kaitan erat antara informasi yang sehat dengan demokrasi yang sehat.

 

Asupan informasi yang baik bagi seorang warga, akan memengaruhi perspektif, cara pandang, sikap dan perilaku mereka dalam berdemokrasi. Karena itu, jelasnya, sebagai pemilih pemula, para remaja ini sangat penting untuk mengonsumsi informasi yang telah melalui verifikasi, khususnya melalui cek fakta.

 

Setidaknya ada beberapa peran sebagai warga untuk membangun demokrasi yang sehat. Pertama berpartisipsi sebagai pemilih dalam pemilihan umum (pemilu) maupun pemilihan kepala daerah (pilkada).

 

Dalam memilih para kandidat, para pemilih pemula perlu mengumpulkan data, informasi, rekam jejak, program kerja para kandidat. “Bagi saya, siapa yang akan Anda pilih itu tidak penting. Yang paling penting adalah argumentasi Anda saat menentukan pilihan itu,” ujarnya. Selama data, informasi, rekam jejak para kandidat itu menjadi pertimbangan para pemilih, itu artinya para pemilih sudah melakukan langkah benar untuk menciptakan demokrasi yang sehat.

Kedua, warga negara bisa membangun demokrasi dengan terlibat aktif pada isu-isu publik. Misalnya mencurahkan pendapat melalui media sosial. Dalam berargumentasi, peserta mini workshop harus mendasarkan diri informasi yang benar. Sehingga setiap warga bisa terlibat dialog yang sehat dengan pikiran terbuka di ruang publik.

 

Praktik Cek Fakta

Pada sesi kedua, Luthfiyah OJ, mengajak peserta bisa melakukan cek fakta secara sederhana. Luthfiyah mengenalkan ciri-ciri konten yang dicurigai sebagai hoaks. Antara lain sumber informasinya tidak jelas dan membingungkan; Konten cenderung memancing emosi; konten berlebihan; kemudian si penyebar hoaks juga meminta menyebarkan konten itu secara masif.

 

“Setelah mencurigai konten hoaks, kalian bisa melalukan pengecekan fakta melalui aplikasi yang tersedia,” ujar alumnus program studi Komunikasi Penyiaran Islam (KPI) UIN Raden Mas Said Solo ini.

 

Luthfiyah kemudian mengenal tools atau alat bantu untuk pengecekan fakta. Misalnya melalui power googling di menu mesin pencari, seperti google. Untuk mengecek foto, peserta bisa menggunakan seperti Google Lens, Yandeks Image. “Kalian bisa juga menggunakan google maps untuk mengecek keaslian lokasi,” ujarnya.

 

Sedangkan untuk cek fakta dalam bentuk video, bisa menggunakan tool Invid yang bisa diunduh di komputer. Yang menarik, narasumber kedua ini memberi tantangan menarik kepada peserta untuk mempraktikkan teori pengecekan fakta. Luthfiyah menyodorkan berapa foto untuk dicek keasliannya menggunakan beberapa tools. Peserta yang berhasil melakukan cek fakta, Mafindo memberikan kejutan hadiah kaus cekta fakta dan hadiah menarik lainnya.

 

Koordinator Mafindo Soloraya, Erwina Tri S, menjelaskan di era informasi yang serba cepat ini, tantangan terbesar bagi demokrasi adalah melawan penyebaran berita palsu dan disinformasi. “Informasi yang salah atau menyesatkan dapat merusak proses demokrasi, memengaruhi opini publik secara negatif, dan bahkan mengancam stabilitas sosial.

 

Untuk itu, melalui kegiatan ini kami ingin membekali anak-anak muda khususnya pemilih pemula agar memiliki keterampilan dalam cek fakta dan memverifikasi informasi agar dapat berpartisipasi secara aktif dan efektif dalam proses demokrasi,” jelas Erwina. Ia menambahkan, kegiatan ini merupakan bagian dari program aktivasi relawan Mafindo wilayah untuk kegiatan antihoaks jelang Pilkada. “Selama September – Oktober ini selain Solo, ada 14 wilayah lain yang menggelar kegiatan sejenis, dengan beragam tema dan metode kegiatan.” (red)

×
Berita Terbaru Update