Seminar ini menghadirkan berbagai pakar dan praktisi dari instansi pemerintah, akademisi, dan profesional di bidang kebencanaan dan kesehatan. Para pemateri berbagi wawasan dan pengalaman terkait kebijakan mitigasi bencana, kesiapsiagaan komunitas dan rumah sakit, peran media, serta pentingnya peran perempuan dalam menghadapi situasi bencana.
Acara ini diselenggarakan secara hybrid, dengan kegiatan tatap muka di STIKes Muhammadiyah Aceh dan melalui platform Zoom, serta dihadiri oleh perwakilan BNPB, MDMC, relawan bencana, rumah sakit, dan mahasiswa STIKes Muhammadiyah Aceh.
Dalam sambutannya, Budi Setiawan, selaku ketua MDMC PP Muhammadiyah, menekankan pentingnya kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana, terutama dalam mengenang peristiwa tsunami Aceh. Ia mengatakan, Harus ada yang kita waspadai, namun bukan berarti kita harus berduka selamanya. Klaster kesehatan adalah elemen penting yang tidak bisa diabaikan, dan dukungan dari masyarakat serta pemerintah sangat diperlukan. Peringatan Bulan PRB menjadi pengingat bagi kita semua. Ilmu yang didapatkan di sini akan membantu kita menjadi masyarakat yang lebih tangguh terhadap bencana.”
Setiap bulan Oktober, Peringatan Bulan PRB diperingati secara nasional sebagai upaya meningkatkan kesiapsiagaan bencana, khususnya di sektor kesehatan. Ujar Sumarjaya dari Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes RI menambahkan, “Terima kasih kepada MDMC dan STIKes Muhammadiyah Aceh yang telah melaksanakan kegiatan bertema krisis kesehatan ini.”
H. T. Murhadi, SKM., M.Pd., Ketua STIKes Muhammadiyah Aceh, juga berharap agar semua peserta, baik yang hadir langsung maupun daring, dapat memanfaatkan seminar ini untuk meningkatkan kesiapan mereka dalam menghadapi bencana, demi kebaikan pribadi maupun masyarakat luas.(*)