BANDUNG, GEMARNEWS.COM - Majelis Pendidikan Dasar, Menengah, dan Pendidikan Non
Formal Pimpinan Pusat Muhammadiyah bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Guru
dan Tenaga Kependidikan, Kemendikbudristek RI menyelenggarakan Pendidikan
Khusus Kepala Sekolah/Madrasah (Diksuspala) Region 1 Jawa Barat di Hotel Ibis
Trans Bandung pada Senin – Kamis (7-10/10). Kegiatan ini diikuti oleh 252
kepala sekolah/madrasah Muhammadiyah yang terdiri dari region 1 Jawa Barat.
(14/10/2024)
Salah satu sekolah yang
mengikuti Diksuspala Region 1 Jawa Barat, yakni ‘Aisyiyah Boarding School
Bandung yang mendelegasikan 2 pimpinan satuan pendidikan, di antaranya Kepala
SMP ‘ABS Bandung, Fitma Fitria Iqlima, M.Pd., dan Kepala SMA ‘ABS Bandung,
Ridha Galih Permana, S.Pd., Gr.
Kepala SMP ‘ABS Bandung Fitma
Fitria Iqlima, M.Pd., mengaku sangat
bersyukur dapat mengikuti Diksuspala yang dibimbing oleh fasilitator dari
berbagai unsur, antara lain Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan,
Kemendikbudristek RI, Majelis Dikdasmen PNF PP Muhammadiyah, kepala
sekolah/madrasah Muhammadiyah purna yang berprestasi, dan kepala sekolah/madrasah
Muhammadiyah aktif yang berprestasi.
Menurutnya banyak hal
yang dapat diperoleh setelah mengikuti Diksuspala yang berlangsung selama 4
hari tersebut. “Alhamdulillah, banyak
hal yang saya dapatkan setelah mengikuti Diskuspala. Pertama, peningkatan kompetensi,
diklat ini dirancang untuk meningkatkan kompetensi profesional kepala sekolah
dalam manajemen sekolah, kepemimpinan, dan pembelajaran. Kedua, pengembangan
kepemimpinan, peserta diajarkan keterampilan kepemimpinan yang diperlukan untuk
mengelola tim, memotivasi staf, dan menciptakan lingkungan belajar yang
positif. Ketiga, penerapan kebijakan, diklat ini memberikan pemahaman yang
lebih baik tentang kebijakan pendidikan yang berlaku dan bagaimana
menerapkannya di tingkat sekolah. Keempat, jaringan profesional, peserta
memiliki kesempatan untuk membangun jaringan dengan kepala sekolah lain dan
profesional pendidikan, yang dapat memperluas wawasan dan berbagi pengalaman.
Kelima, kreativitas dan inovasi, memperkenalkan peserta pada praktik terbaik dan
inovasi dalam pembelajaran yang dapat diterapkan di sekolah. Keenam, strategi
manajemen sekolah, memberikan wawasan tentang berbagai strategi manajemen yang
efektif, termasuk pengelolaan anggaran, sumber daya, dan hubungan dengan orang
tua dan masyarakat, Ketujuh, peningkatan kualitas sekolah, dengan pengetahuan
dan keterampilan yang diperoleh, kepala sekolah dapat berkontribusi pada
peningkatan kualitas pendidikan di sekolah yang dipimpinnya. Kedelapan,
pengembangan diri, selain aspek profesional, diklat juga berfokus pada
pengembangan diri peserta, membekali mereka dengan keterampilan interpersonal
dan refleksi diri,” jelasnya.
Hal lainnya yang ia
dapatkan, yakni jurus jitu Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) agar
meningkat. Menurutnya, peserta diklat dikenalkan
cara branding dan marketing serta 11 jurus untuk PPDB sehingga peserta didik
meningkat.
Hal senada disampaikan
oleh Ridha sebagai Kepala SMA ‘ABS Bandung bahwa branding dan marketing harus
disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat dan kekuatan SDM serta meningkatkan
infrastruktur yang ada di sekolah.
Selain berbicara mengenai
pentingnya branding dan marketing dalam meningkatkan PPDB, Ridha pun
mendapatkan banyak hal setelah mengikuti Diksuspala yang diikuti oleh 252
peserta.
“Hal lain yang saya
peroleh, yaitu mengenai pentingnya analisis SWOT ketika akan menjalankan suatu
program di lingkungan sekolah sehingga sekolah mengetahui peluang dan kekuatan
apa yang dapat dikembangkan untuk meminimalisir ancaman. Setelah terciptanya
suatu program, monitoring harus konsisten berjalan, dilanjutkan dengan evaluasi
serta pelaporan. RTL wajib dilakukan sehingga apa yang kita rencanakan ke depan
dapat berhasil,” tuturnya ketika dihubungi pada hari Jumat (11/10).
Setelah mengikuti
Diskuspala, Ridha mengungkapkan akan ada rencana tindak lanjut sebagai upaya
mewujudkan sekolah yang unggul dan berkemajuan.
“Pertama, menganalisis
ulang kebutuhan dan kekuatan dari SDM apakah sudah sesuai dengan visi dan misi
yang telah dibangun atau ada beberapa hal yang harus disesuaikan. Kedua,
konsistensi monitoring dan evaluasi, salah satunya menjalankan kegiatan
supervisi pembelajaran atau hal lainnya. Ketiga, menguatkan dan meningkatkan
hal yang dimiliki, baik dari sisi SDM ataupun infrastruktur,” pungkasnya.
Diksuspala rencananya
akan digelar sebanyak 25 region di seluruh Indonesia. Kegiatan ini menergetkan
seluruh kepala sekolah/madrasah se-Indonesia untuk mengikuti Diksuspala.
Harapannya, Diksuspala dapat meningkatkan kualitas sekolah/madrasah
Muhammadiyah. Selain itu, diharapkan pula pertambahan secara kuantitas di mana
peserta didik sekolah/madrasah Muhammadiyah se-Indonesia yang saat ini
berjumlah satu juta peserta didik dapat meningkat setidaknya 50% dalam satu
tahun ke depan. (red)