Dok. foto.Afrizal Refo, MA
Gemarnews.com,Opini - Setiap tahun, tepatnya tanggal 25 November kita merayakan Hari Guru Nasional sebagai bentuk penghormatan terhadap para pendidik yang telah berkontribusi besar dalam mencerdaskan generasi bangsa. Peringatan ini bukan sekadar seremonial, tetapi juga momen refleksi untuk mengingat betapa pentingnya peran guru dalam pembangunan bangsa. Di tengah tantangan yang dihadapi, sudah saatnya kita menegaskan bahwa guru tidak boleh mengalami kriminalisasi, harus fokus pada tugas mendidik, dan mendapatkan perhatian serta kesejahteraan yang layak.
Guru memiliki peran yang sangat strategis dalam proses pendidikan. Mereka bukan hanya menyampaikan pengetahuan, tetapi juga membentuk karakter dan kepribadian siswa. Dalam konteks Indonesia yang kaya akan keragaman budaya dan sosial, peran guru menjadi semakin kompleks. Mereka harus mampu mengatasi berbagai tantangan, mulai dari perbedaan latar belakang siswa hingga kondisi geografis yang beragam. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memberikan dukungan penuh kepada mereka, agar dapat menjalankan tugas mulia ini dengan baik.
Namun, belakangan ini, kita juga sering mendengar berita mengenai kriminalisasi guru. Tindakan ini tidak hanya menciptakan ketakutan di kalangan pendidik, tetapi juga merusak kepercayaan masyarakat terhadap profesi guru. Dalam banyak kasus, guru yang seharusnya menjadi panutan justru menjadi objek tuduhan dan tekanan. Situasi ini sangat memprihatinkan, karena dapat mengganggu proses belajar mengajar. Ketika guru merasa terancam, mereka tidak akan bisa memberikan yang terbaik bagi siswa.
Kriminalisasi guru merugikan banyak pihak. Bukan hanya guru yang terkena dampak, tetapi juga siswa yang kehilangan kesempatan untuk belajar dari pendidik yang berpengalaman. Oleh karena itu, penting untuk menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung bagi guru. Kita perlu memastikan bahwa setiap tindakan hukum terhadap guru dilakukan dengan dasar yang jelas dan tidak berdasarkan asumsi atau tuduhan yang tidak terbukti. Perlindungan hukum bagi guru harus diperkuat, agar mereka dapat menjalankan tugasnya tanpa rasa takut.
Selain kriminalisasi, masalah lain yang dihadapi oleh guru adalah beban administratif yang berlebihan. Di banyak sekolah, guru sering kali disibukkan dengan berbagai laporan, dokumen, dan administrasi yang menyita waktu dan energi mereka. Hal ini jelas mengganggu fokus mereka untuk mendidik. Seharusnya, waktu yang dihabiskan untuk mengurus administrasi bisa dimanfaatkan untuk merancang metode pengajaran yang lebih baik, berinteraksi dengan siswa, dan mengembangkan diri sebagai pendidik.
Penting bagi pemerintah dan lembaga pendidikan untuk mengevaluasi kembali sistem administrasi yang ada. Penyederhanaan prosedur dan pengurangan beban administratif akan memungkinkan guru untuk lebih berkonsentrasi pada pengajaran. Dalam hal ini, para pemangku kepentingan perlu bekerja sama untuk menciptakan kebijakan yang mendukung guru, bukan membebani mereka. Dengan demikian, guru akan lebih mampu memberikan perhatian yang maksimal kepada siswa.
Guru juga harus mendapatkan perhatian lebih dalam hal kesejahteraan. Kesejahteraan guru yang baik akan berdampak langsung pada kualitas pendidikan yang mereka berikan. Sayangnya, masih banyak guru di Indonesia yang hidup dalam kondisi yang tidak layak. Gaji yang rendah, kurangnya tunjangan, dan fasilitas yang minim membuat banyak guru merasa tidak dihargai. Hal ini dapat mempengaruhi motivasi dan semangat mereka dalam mengajar.
Pemerintah perlu mengambil langkah konkret untuk meningkatkan kesejahteraan guru. Ini bukan hanya tentang memberikan gaji yang lebih baik, tetapi juga memastikan bahwa guru mendapatkan akses ke pelatihan dan pengembangan profesional yang memadai. Ketika guru merasa dihargai dan diperhatikan, mereka akan lebih termotivasi untuk memberikan yang terbaik bagi siswa.
Di tengah semua tantangan ini, kita sangat menghargai suara dan pandangan dari Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Prof.Dr. Abdul Mu'ti, M
Ed, Beliau telah menyampaikan pentingnya mengutamakan pendidikan yang berkualitas dan memberikan perhatian kepada kesejahteraan guru. Pendapatnya sangat relevan dan sejalan dengan kebutuhan mendesak yang dihadapi oleh dunia pendidikan saat ini.
Kita semua sepakat bahwa untuk membangun generasi bangsa yang cerdas dan berkarakter, kita perlu memberikan dukungan penuh kepada guru. Mereka adalah garda terdepan dalam menciptakan masa depan yang lebih baik. Oleh karena itu, dalam semangat Peringatan Hari Guru.
Mari kita bersama-sama mendukung guru agar dapat menjalankan tugas mereka tanpa rasa takut dan dengan dukungan yang memadai. Kita perlu mengedepankan dialog konstruktif antara pemerintah, masyarakat, dan lembaga pendidikan untuk menciptakan lingkungan yang kondusif bagi para pendidik. Dengan demikian, kita dapat memastikan bahwa guru dapat berkonsentrasi pada peran mulia mereka dalam membangun karakter dan kecerdasan generasi bangsa.
Penulis : Dosen IAIN Langsa, Praktisi Pendidikan dan Ketua Komunitas Generasi Rabbani