SURAKARTA,GEMARNEWS.COM - Sentra
Transformasi Peradaban (Transid) Bersama SMA Muhammadiyah PK Kottabarat hari
ini (31 Oktober – 02 November 2024) secara resmi meresmikan 10 rumah baca yang
tersebar di berbagai wilayah Kota Surakarta. Peresmian ini menandai puncak dari
program “Live in Society” yang telah berlangsung selama tiga bulan sedari bulan
Agustus 2024.
Pada Bulan Agustus dilaksanakan Pembekalan
tentang alat analisa social, pada bulan September dan Oktober dilaksanakan
Penelitian dan penyusunan program, dan Pelaksanaan Launching rumah baca pada 31
Oktober – 02 November 2024.
Program “Live in Society” merupakan inisiatif
kolaboratif yang dirancang untuk membangun kepemimpinan dan kepekaan sosial di
kalangan siswa. Sebanyak 140 siswa kelas 10 terlibat dalam program ini, dengan
pembagian ke dalam 10 kelompok rumah baca yang berbeda. (3/11/24)
“Sebagai siswa kelas X, menjadi pengalaman
yang luar biasa karena kami bersinggungan langsung dengan masyarakat sehingga
mengerti permasalahan-permasalahan yang ada ditengah masyarakat. Yang kemudian
kita jawab secara langsung dengan hadirnya rumah baca,” ujar Arkam ketua
kelompok Sriwedari perwakilan SMA Muhammadiyah PK Kottabarat.
10 Rumah Baca tersebar dibeberapa titik
antara lain; Jebres, Serengan, Sriwedari, Banyuanyar, Pajang, Pajang Utara, Nusukan,
Keprabon, Sumber dan Semanggi.
Dengan prinsip bottom up Transid mengajarakan
kepada para siswa untuk merancang program yang sesuai dengan permasalahan yang
ada disekitar (Bottom Up) sehingga benar-benar dirasakan dan menjawab
permasalahan yang ada. Hal Itu melahirkan kegiatan yang berbeda antar rumah
baca.
Ditengah permasalahan Sekolah dengan
masyarakat sekitar karena menimbulkan kemacetan, bising, dan permasalahan
sosial lainnya, Juga polemik antar guru dan murid yang semakin menjadi. SMA
Muhammadiyah PK bergerak lebih jauh melampaui dinding-dinding kelas dan
memberikan dampak nyata bagi masyarakat.
“Kedepan Rumah Baca yang sudah dibuat akan
dilanjutkan olah Transid dan dikelola secara berkelanjutan, dengan menggandeng
berbagai stakeholder. Sehingga tidak menjadi program sesaat.” ungkap Mohammad
T. Hassan yang sebagai Founder Transid. Kami berharap inisiatif seperti yang
dilakukan oleh SMA Muhammadiyah PK Kottabarat ini dapat menginspirasi
sekolah-sekolah lain untuk mengembangkan program serupa yang memadukan
pendidikan dengan pengabdian masyarakat, sehingga siswa memiliki skill prombelm
solver yang baik.
Bagi seluruh kawula muda yang ada dikota
Surakarta untuk Bersama-sama memberikan dampak yang bisa dirasakan masyarakat
secara langsung Bersama-sama lewat Gerakan pemberdayaan masyarakat berbasis
rumah baca Bersama transid.(*)