Notification

×

Iklan ok

Aceh Darurat Narkoba Judi Online dan LGBT " Soe yang Ta Peusalah"

Kamis, 19 Desember 2024 | 10.14 WIB Last Updated 2024-12-19T03:14:23Z

Gemarnews.com, Banda Aceh - Aula Serbaguna Kantor Gubernur Aceh  Rabu 18/12/2024 menjadi saksi pelaksanaan seminar pendidikan keluarga yang mengangkat tema "Aceh Marak Judi Online, Narkoba, dan LGBT: Siapa yang Disalahkan?". Acara ini dibuka langsung oleh Ketua TP-PKK Aceh dan turut dihadiri berbagai unsur komunitas, lembaga, serta mahasiswa yang memeriahkan kegiatan ini.


Narasumber pertama, Dewi Inong Irana memberikan penjelasan yang lugas mengenai LGBT di Aceh dan berbagai bahayanya. 


Pengurus Forum Anak Tanah Rencong Rameyza Alya, menegaskan pentingnya seminar ini mengingat banyaknya kasus kenakalan anak dan remaja saat ini. "Hal seperti ini menjadi benteng pemahaman kita tentang bagaimana LGBT, narkoba, dan judi online menjebak anak-anak kita dalam lubang hitam tersebut," ujar Rameyza.


Wulan Thursina, Konselor PUSPAGA Sakinah Aceh, menambahkan bahwa dalam membangun keluarga yang baik perlu adanya kerja sama antara ayah dan ibu dalam proses mendidik dan menemukan jati diri anak, sehingga anak tidak terpengaruh hal buruk di luar sana.


Miftahul Fahmi, Ketua Sekretariat Forum Anak Tanah Rencong, memberikan statment , sangat mengapresiasikan kegiatan yang di selenggarakan oleh TP- PKK aceh  karna, mengundang narasumber yang hebat tentunya yang menjelaskan secara langsung dan lugas terkait isu yang sangat mengkhawatirkan ini"Kita tidak perlu alergi terkait isu ini karena jika tidak diedukasi sejak dini akan membahayakan kita di kemudian hari," ujar mahasiswa gizi tersebut.


Sementara itu, Khalil Gibran, anggota SFATAR, mengingatkan bahwa judi online merupakan ancaman serius bagi generasi muda Aceh. "Pemerintah, masyarakat, dan lembaga agama harus bekerja sama untuk mengatasi masalah ini. Dengan meningkatkan kesadaran, mengembangkan program pencegahan, dan meningkatkan pengawasan, kita dapat melindungi generasi muda Aceh dari bahaya judi online," tutur Khalil.


Acara ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih baik mengenai isu-isu kritis yang dihadapi masyarakat Aceh dan mendorong partisipasi aktif dalam mengatasi masalah tersebut. (**)



×
Berita Terbaru Update